1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Ukraina Kembali Bertugas

3 Februari 2014

Presiden Viktor Yanukovych kembali masuk kantor setelah sakit selama empat hari. Uni Eropa dan Amerika Serikat mempersiapkan paket bantuan untuk masa transisi di Ukraina.

https://p.dw.com/p/1B1nr
Foto: picture-alliance/dpa

Kantor kepresidenan Ukraina secara resmi melaporkan, Presiden Yanukovych kembali bertugas setelah mengalami "infeksi pernapasan akut".

"Setelah mendapat perawatan seperlunya, Presiden kini merasa sehat lagi", demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan. "Kondisi fisiknya cukup memuaskan".

Aksi protes terus berlangsung selama Yanukovych sakit. Hari Minggu (02/02) sekitar 20.000 orang berkumpul di pusat kota Kiev.

Kompromi yang ditawarkan pemerintah, termasuk pencabutan undang-undang represif dan pengunduran diri Perdana Menteri beserta kabinetnya, tidak meredakan situasi. Kubu oposisi bersikeras akan terus melancarkan aksi massal sampai Yanukovych menyatakan akan mundur dan mengumumkan pemilihan umum baru.

Dua tokoh oposisi, mantan menteri luar negeri Arseniy Yatsenyuk dan mantan juara dunia tinju Vitali Klitschko, hari Minggu mengimbau komunitas internasional untuk membantu perjuangan mereka.

Yatsenyuk mengatakan di hadapan para demonstran, sudah saatnya dunia memberi "bantuan finansial yang nyata" kepada oposisi. Vitali Klitschko menambahkan, peran internasional dibutuhkan dalam negosiasi dengan pemerintah.

Uni Eropa dan Amerika Siapkan Bantuan

Menurut harian Wall Street Journal, Uni Eropa dan Amerika Serikat sedang membahas paket bantuan jangka pendek untuk Ukraina pada masa transisi politik. Hal itu disampaikan pejabat luar negeri Eropa Catherine Ashton disela-sela Konferensi Keamanan München.

Selama periode transisi, sebuah pemerintahan interim bisa melakukan reformasi politik dan ekonomi yang luas dan mempersiapkan pemilihan presiden baru, kata Ashton. Hal itu mungkin bisa dilaksanakan tahun depan.

Ia melanjutkan, Uni Eropa dan Amerika "mengembangkan sebuah rancangan yang disebut Agenda Ukraina" yang meliputi berbagai langkah penting untuk memperbaiki situasi ekonomi secepat mungkin.

Ashton mengatakan, paket bantuan yang disiapkan "tidak kecil" dan tidak melibatkan Dana Moneter Internasional IMF. Menurut Wall Street Journal, bantuan yang disiapkan itu bertujuan untuk mengakhiri krisis politik di Ukraina.

Catherine Ashton akan berkunjung ke Kiev hari Selasa (03/02) untuk melakukan rangkaian pembicaraan dan menengahi dialog antara oposisi dan pemerintah Ukraina.

Aksi protes di Ukraina meluas setelah Presiden Yanukovych membatalkan perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa bulan November lalu dan mendekatkan diri pada Rusia. Beberapa minggu terakhir, bentrokan keras terjadi antara demonstran dan aparat keamanan, dengan empat orang dilaporkan tewas dan sekitar 500 orang luka-luka.

hp/ab (afp, dpa, rtr)