1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Proses NSU di Mata Media Turki

Seibert, Thomas8 Mei 2013

Tampilan tersangka utama Beate Zschäpe di ruang sidang A 101 Pengadilan Tinggi München dalam proses NSU, menjadi topik utama banyak harian Turki Selasa (07/5).

https://p.dw.com/p/18TVu
Autor: Thomas Seibert, DW-Korrespondent in Istanbul, am heutigen morgen. Zu sehen sind Titelseiten türkischer Zeitungen, auf denen der NSU-Prozess thematisiert wird.
Titelseiten türkischer Zeitungen zum NSU-ProzessFoto: DW/T. Seibert

"Pengantin NAZI dalam pose Hitler", judul harian Turki Habertürk, disamping foto Zschäpe dengan melipat lengan harian itu memasang foto Hitler dalam pose yang mirip.

Harian Hürriyet menilai Zschäpe pada judul beritanya sebagai "Nazi yang tidak punya malu" dan menekankan, perempuan berusia 38 tahun itu memunggungi pengadilan dan anggota keluarga korban NSU. Tampilan Zschäpe di pengadilan membuat bergolak perasaan keluarga 8 korban warga Turki di ruang sidang, tulis berbagai harian. Kata-kata Dilek Özcan, putri Ismail Yasar yang ditembak mati 2006 di Nürnberg yang dikutip harian "Sabah" dan sejumlah media lain, saat memandang Zschäpe ia gemetar dan "merasa kebencian yang dalam." Tapi sambil menangis Özcan menambahkan, ia yakin bahwa Zschäpe akan mendapat hukuman yang adil.

Anggota keluarga korban seperti Semiya Simsek, putri korban Enver Simsek ingin tahu, mengapa Neonazi memilih ayahnya sebagai korban. Kepercayaannya kepada negara Jerman terguncang akibat pembunuhan itu, kutip harian "Vatan."

Semiya Simsek, daughter of Enver Simsek, the first victim of of the neo-Nazi group National Socialist Underground (NSU), attends the inauguration of a memorial to commemorate the victims of the NSU terror cell in Nuremberg March 21, 2013. The NSU is accused of murdering nine Turkish and Greek immigrants and a policewoman from 2000 to 2007. Two other NSU members committed suicide in late 2011 after a botched bank robbery. It was the discovery of their bodies in a caravan that first brought the connection between the murders over a seven-year period to light. REUTERS/Michael Dalder(GERMANY - Tags: CRIME LAW)
Semiya Simsek, putri korban pertama NSU Enver SinsekFoto: Reuters

"Ujian Nazi Jerman"

Harian "Milliyet" menilai proses pengadilan mengungkap kasus itu sebagai "ujian Nazi Jerman." Tapi menjelang proses sudah disampaikan keraguan, dimana kehakiman Jerman mampu mengatasi tugas ini. Ayhan Sefer Üstun, ketua Komisi HAM di Parlemen Turki yang dengan 5 koleganya mengunjungi persidangan, menekankan kepada jurnalis Turki di München, harapan keputusan yang adil.

Tidak semua pengamat Turki begitu moderat. Mahmut Tanal, politisi partai oposisi sekuler CHP dan anggota delegasi Üstun, menuntut dilepasnya Salib dari ruang sidang. Simbol kristiani itu "ancaman" bagi semua warga non kristen dan tidak sesuai dengan prinsip negara sekuler.

NSU-Prozessauftakt in München im Oberlandesgericht (OLG) München. Stimmung vor dem Strafjustizzentrum in München. Foto: DW/Senada Sokollu, 06.05.2013, München
Suasana menjelang proses sidang di luar pengadilan München (06/5)Foto: DW/S Sokollu

Ujian yang dihadapi negara hukum Jerman mengingatkan sejumlah pengamat Turki akan situasi di negaranya. Harian "Star" membandingkan proses NSU dengan proses terhadap pembunuhan jurnalis Turki asal Armenia Hrant Dink yang bermotif nasionalis kanan Tersangka utama Zschäpe tampil percaya diri mirip seperti pembunuh Dink, Ogün Samast, yang diyakni pengacara Dink punya pembantu di jajaran aparat negara Turki.

Semiya Simsek (l-r), die Tochter eines Opfers der NSU-Terrorzelle, der Nürnberger Oberbürgermeister Ulrich Maly (SPD), der bayerische Innenminister Joachim Herrmann (CSU)und die türkische Generalkonsulin Ece Öztürk-Cil stehen am 21.03.2013 in Nürnberg (Bayern) an einem Mahnmal für die Opfer der NSU. Im Rahmen einer Gedenkfeier übergab der Nürnberger Oberbürgermeister Maly am Donnerstag die Erinnerungsstätte im Süden der Altstadt. Foto: Daniel Karmann/dpa
Peringatan korban NSU di NürnbergFoto: picture-alliance/dpa

Erdal Safak, ketua redaksi harian yang dekat pemerintah Turki "Sabah", media yang menggugat ke Mahkamah Konstitusi Jerman untuk akses bagi media Turki dalam proses NSU, juga menarik perbandingan dengan Turki. Di München prosesnya menyangkut "deep state" Jerman (situasi politik di sebuah negara dimana organ internalnya secara umum terbentuk dari militer, dinas rahasia atau polisi dan tidak memberi kesempatan pada kepemimpinan sipil-red), ditekankan Safak. Yang dinilai sebagai "deep state" di Turki adalah pertentangan antara kekuatan di negara yang berhaluan kanan dan pelaku kekerasan.

Anggota perhimpunan rahasia nasionalis kanan Ergenekon, yang saat ini diadili di Turki, oleh pemerintah Turki dipandang sebagai wakil "deep state" yang ingin mengkudeta tokoh politik terpilih. Dari alasan ini perhimpunan-perhimpunan Turki juga harus mengamati dengan cermat proses NSU, tuntut Safak. Apalagi di München yang diajukan ke pengadilan adalah "Ergenekon Jerman."