1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Proses Terhadap Wilders Ditunda

4 Oktober 2010

Ia membandingkan buku „Mein Kampf“ yang melandasi langkah politik Hitler dengan Al Quran. Ini dinilai kejaksaan Belanda menghina seluruh agama dan dapat dihukum. Senin (04/10) Wilders diajukan ke pengadilan di Amsterdam.

https://p.dw.com/p/PVCm
Geert Wilders (tengah) dan pengacaranya Bram Moszkowicz (kiri) menjelang proses pengadilan di Amsterdam (04/10)Foto: AP

Membungkam sebetulnya bukan kebiasaan dari tokoh populis kanan Belanda Geert Wilders. Tapi ketika diajukan ke pengadilan Amsterdam untuk kasus tuduhan menyebarkan kebencian terhadap kelompok masyarakat, justru itulah yang dilakukan Wilders. Ia memakai haknya untuk menutup mulut. Dengan demikian ia mengejutkan hakim pengadilan, bahkan hampir memprovokasi dengan kebungkamannya. Sehingga hakim ketua Jan Moors sedikit kesal

„Saya pikir bagus tidak memberikan pendapat, tapi dengan demikian Anda menutup segala bentuk diskusi. „

Bram Moszkowicz pengacara Geert Wilders segera menyampaikan penolakan terhadap hakim dengan alasan hakim sudah tidak netral.

Sungguh tidak masuk akal meragukan bahkan mengomentari kebungkaman seorang tertuduh. Ini tidak sesuai hak asasi manusia. Kata Moszkowicz.

Pihak Geert Wilders mengajukan penolakan terhadap hakim berdasarkan konflik kepentingan. Ketua hakim Jan Moors terpaksa menghentikan proses pengadilan dan meminta Badan Konflik Kepentingan Mahkamah Pengadilan Amsterdam untuk mengambil keputusan. Sementara itu Wilders duduk di samping pengacaranya dengan muka yang keruh. Tawa cerahnya setelah berbagai keberhasilan politis seperti sirna.

Pengacara Wilders Bram Moszkowicz juga sekali lagi menjabarkan secara rinci alasan pengajuan konflik kepentingan di depan anggota Dewan Mahkamah Pengadilan. Dan akhirnya Geert Wilders memecah kebungkamannya dan memanfaatkan peluang itu dengan menyampaikan kata-kata akhir

„Saya pikir saya memperoleh hakim yang jujur dan proses pengadilan yang adil. Dan saya pikir itu termasuk hak membungkam. Oleh sebab itu saya nilai tidak pada tempatnya bahkan mengganggu jika ketua hakim meragukan bahkan mengomentarinya. Di sini saya merasa tidak berada di depan sidang yang independen, melainkan lebih merasa di depan parlemen, di depan 66 rekan kerja. Itu bukan tugas pengadilan ini.“

Ke 66 rekan kerja yang dimaksud Wilders adalah para anggota liberal kiri di parlemen Belanda, lawan tersengit Wilders. Juga Bram Moszkowicz pengacara ternama di Belanda menambahkan bahwa dalam pengajuannya untuk masalah konflik kepentingan kepercayaan seluruh Belanda dipertanyakan.

Selain membandingan "Mein Kampf" Hitler dengan Al Quran, Geert Wilders menilai ideologi Islam sebagai fasistis. Dalam film propaganda anti Islam Fitna Wilders dipandang merendahkan warga Maroko.

Proses pengadilan terhadap Geert Wilders ditunda selama tiga hari. Jika dewan mahkamah pengadilan memandang pengajuan penolakan hakim yang diajukan Wilders beralasan, proses pengadilan terhadap tokoh populis kanan Belanda itu terancam gagal. Kalau permintaan itu dipenuhi, proses terhadap Wilders harus disidangkan di pengadilan lain.

Dyan Kostermans/dpa/ARD Tagesschau

Editor: Hendra Pasuhuk