1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Provokasi Rudal Korea Utara

17 Maret 2014

Korea Selatan menyerukan kepada Korea Utara untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai uji rudal dan roket yang “provokatif” dan berpotensi membahayakan, sehari setelah Pyongyang menguji 25 rudalnya.

https://p.dw.com/p/1BQzt
Foto: picture-alliance/dpa

Roket-roket yang ditembakkan ke Laut Jepang (Laut Timur), merupakan rangkaian terbaru dari peluncuran roket yang memicu kritik dari Seoul dan Washington.

Korea Utara melakukan serangkaian tes rudal dan roket antara akhir Februari dan pertengahan Maret lewat apa yang dilihat sebagai pertunjukkan kekuatan untuk mengungkapkan kemarahan atas latihan militer yang sedang berlangsung antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat.

“Korea Utara harus menghentikan aksi-aksinya karena itu menimbulkan ketegangan militer dan menciptakan kebingungan diantara para tetangga-tetangganya,” kata juru bicara menteri pertahanan Seoul kepada para waratwan, sambil menambahkan bahwa ”tindakan provokatif yang dibuat tanpa pemberitahuan sebelumnya itu… bisa menimbulkan bahaya besar bagi kapal laut dan pesawat yang melintas di wilayah tersebut.

Ancam ujicoba nuklir

Beijing telah menyampaikan keprihatinannya awal bulan ini setelah Korea Utara menguji sebuah roket di jalur penerbangan yang biasa dipakai pesawat-pesawat Cina.

Sumber militer Korea Selatan menyebut bahwa kemungkinan masih akan ada ujicoba roket berikutnya oleh pihak Utara.

Rudal yang diujicoba itu adalah versi lama dari roket Frog yang dikembangkan Rusia, kata sumber di kalangan militer Korea Selatan, sambil memberikan catatan bahwa pihak Utara pada hari Minggu telah menembakkan “lebih banyak roket dari biasanya“.

Departemen Luar Negeri AS, hari Minggu menyerukan kepada Pyongyang untuk menahan diri dari “tindakan provoktaif yang memperburuk ketegangan“.

Latihan militer tahunan antara AS dan Korea Selatan dimulai pada akhir Februari dan akan berlangsung hingga pertengahan April.

Pihak Utara seperti biasanya mengutuk latihan itu – sama dengan latihan-latihan lainnya di perbatasan – sebagai latihan invasi.

Seoul dan Washington mengatakan latihan itu murni bersifat pertahanan.

Komisi Pertahanan Korea Utara yang sangat berpengaruh hari Jumat lalu mengancam akan mendemonstrasikan sistem penangkal nuklir mereka di hadapan apa yang mereka sebut sebagai sikap permusuhan Amerika.

Menteri Pertahanan seoul mengatakan bagaimanapun masih belum ada tanda ujicoba nuklir oleh Utara, yang telah melakukan tiga kali ujicoba bom atom pada 2006, 2009 dan tahun lalu.

Peremajaan militer Korut

Bersamaan dengan langkah Utara yang terus mempertontonkan otot militernya, pemimpin Negara itu Kim Jong-Un, Selasa pekan ini mempimpin sebuah latihan udara dan latihan pertahanan udara, demikian menurut kantor berita KCNA.

Para prajurit telah bersumpah akan menjatuhkan “imperial AS yang seperti perampok” jika itu diperintahkan oleh Kim, kata kantor berita milik pemerintah tersebut.

Kim memuji kesiagaan perang para prajurit yang ia sebut mempunyai semangat menjadi ”bom-bom manusia“, tambah KCNA. Ia juga memimpin pertemuan militer yang diyakinin bertujuan memperkuat peran kaum muda di angkatan bersenjata Korea Utara.

Pertemuan Komisi Militer Pusat dari Partai Pekerja yang berkuasa itu juga mendiskusikan kesiagaan perang dan “hal-hal penting yang muncul dalam perkembangan kemampuan pertahanan“, kata kantor berita tersebut.

Para anggota komisi tersebut sebelumnya dipimpin oleh Kim, dan juga Jang Song-Thaek, mendiang paman Kim yang dulu sangat berkuasa sebelum ia dieksekusi mati oleh kemenakannya pada akhir Desember lalu atas sejumlah tuduhan termasuk pengkhianatan.

Hyon Yong-Chol yang juga anggota komisi itu itu dipercaya telah diganti – atau akan diganti – setelah ia dipecat dari jabatan kepala militer tahun lalu.

ab/hp (afp,ap,rtr)