1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Proyek Raksasa untuk Negara Mungil

Marc Koch10 Juli 2012

Nikaragua berencana untuk menghubungkan Samudera Atlantik dan Pasifik. Sebuh terusan raksasa diharapkan dapat membawa Nikaragua keluar dari kemiskinan.

https://p.dw.com/p/15Uqn
Foto: AP

Setiap kali pemerintah Nikaragua memiliki perasaan bahwa mereka membutuhkan uluran tangan bagi popularitas, mereka selalu memanfaatkan satu senjata lama: satu ide yang sudah berusia 200 tahun, yakni membangun satu terusan yang melintasi negara ini, yang menghubungkan Samudera Atlantik dan Pasifik. Satu rencana yang diharapkan dapat mengangkat negara termiskin ke dua setelah Haiti di benua Amerika ke atas peta ekonomi dunia. Proyek ini tidak pernah melangkah lebih jauh daripada sekedar ide. Namun, kini Presiden Daniel Ortega berambisi untuk mewujudkannya.

Daniel Ortega Präsident von Nicaragua
Presiden Nikaragua Daniel OrtegaFoto: AP

Mimpi Lama dengan Masalah Saat Ini

Daniel Ortega, yang tengah menghadapi tuduhan kecurangan pemilu, korupsi dan upaya memperkaya diri sendiri, telah menyampaikan satu rancangan undang-undang mengenai Terusan Nikaragua kepada parlemen: 85 dari 91 anggota parlemen telah menyetujuinya, juga anggota dari pihak oposisi. “Kami adalah negara kecil,“ seru Xoxhilt Ocampi dari partai pemerintah Frente Sandinista saat debat di parlemen. “Namun tidak ada satu karya besar yang telah dimulai tanpa mimpi. Dan kenyataan menunjukkan bahwa pemerintah memenuhi impian rakyat.“

Namun masih dipertanyakan, apakah sekitar 6 juta warga Nikaragua, yang setengahnya hidup dalam kemiskinan, benar-benar memiliki impian senilai 30 miliar Dollar ini. Dalam satu surat yang ditujukan kepada Presiden Ortega, yang dipublikasikan beberapa surat kabar di ibukota Managua, seorang insiinyur mengeluh tentang masalah nyata yang dihadapi negara ini, “Jika di rumah sakit tidak terdapat obat-obatan dan di sekolah tidak ada meja, ini berarti bahwa bahkan untuk kebutuhan dasar tidak tersedia uang.“

Terusan sebagai Pembuluh Emas

Kekayaan dan kemakmuran itulah yang diharapkan dari Terusan Nikaragua. Menurut rencana, mulai tahun 2019, kapal-kapal kontainer akan melalui terusan ini membawa 416 juta ton kargo. Enam tahun kemudian, dilakukan pembangunan tahap berikutnya untuk meningkatkan volume kargo menjadi 573 juta ton – hampir lima persen dari jumlah perdagangan maritim dunia. Nikaragua tampaknya tergiur dengan negara di Amerika Selatan lainnya, Panama, yang setiap tahunnya meraup satu milyar Dollar dari Terusan Panama. Pendapatan Panama diperkirakan akan terus meningkat karena terusan milik mereka saat ini tengah dikeruk agar dapat dilalui kapal kontainer yang lebih besar.

Lastschiffe im PanamaKanal
Terusan PanamaFoto: AP

Menurut rencana, Terusan Nikaragua akan jauh lebih besar: lebih dalam, lebar dan sepanjang 200 kilometer, tiga kali lebih panjang daripada terusan Panama. Dan Nikaragua tidak saja berkeinginan untuk mendapatkan masukan dari bea transportasi barang, tapi juga untuk meciptakan 600.000 lapangan kerja baru. Nikaragua menjamin bahwa proyek terusan milik mereka tidak akan menjadi saingan bagi terusan Panama, tapi diharapkan sebagai pendukung bagi pertumbuhan perdagangan maritim.

Dana Masih Dicari

Tapi sampai kapal pertama dapat melintasi terusan ini, Nikaragua masih harus menyelesaikan berbagai tugas berat. Salah satunya adalah masalah pembiayaan pembangunan terusan, yang jumlahnya diperkirakan sampai 30 miliar US Dollar atau empat kali lebih tinggi dari produk domestik bruto tahunan negara ini. Jadi Nikaragua harus menemukan investor.

Wakil Menteri Luar Negeri Nikaragua Manuel Coronel Kautz menerangkan, “Teman lama seperti Rusia, Cina, Brasil, Venezuela, Jepang dan Korea Selatan telah menunjukkan ketertarikan untuk membiayai proyek ini.“ Namun sejauh ini, masing-masing negara yang disebutkan tadi belum benar-benar menunjukkan ketertarikan mereka. Juga dari Venezuela, negara mitra dagang terpenting Nikaragua, masih ditunggu jawaban.

Salah satu alasan keengganan mereka bisa jadi adalah rencana struktur operator terusan: Nikaragua berkeinginan untuk memegang 51 persen, sisanya diberikan kepada pemberi modal. “Saya tidak bisa membayangkan bahwa akan ditemukan mitra, yang mau membiayai 100 persen pembangunan terusan dan puas dengan 49 persen saham,“ dikatakan Pedro Chamorro, anggota parlemen dari pihak oposisi.

Selain masalah dana, rute terusan juga masih belum jelas sama sekali: Enam rute telah dijajaki, dan yang paling sesuai adalah adalah rute melalui Rio San Juan – sungai di perbatasan dengan Kosta Rika, negara yang kerap mengalami masalah diplomatik dengan Nikaragua.

Dan mengenai kompensasi bagi warga yang tanahnya dipergunakan bagi terusan ini, pemerintah Nikaragua berharap dapat mencapai kesepakatan damai dalam 10 tahun ke depan. Ini juga jika rencana pembangunan Terusan Nikaragua bukan lagi hanya sekedar ide atau mimpi.