1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

291110 WikiLeaks US Reax

30 November 2010

Publikasi sekitar 250 ribu dokumen diplomatik membawa pemerintah Amerika Serikat dalam kesulitan. Hari Minggu (28/11), pemerintah AS sudah mengecam Wikileaks, sebelum dokumen dipublikasikan.

https://p.dw.com/p/QLzw
Menlu AS Hillary Clinton mengeluarkan pernyataan pemerintah AS terhadap publikasi dokumen oleh WikileaksFoto: AP

Dengan nada serius, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menekankan, "Informasi ini bukan saja merupakan serangan terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Ini merupakan serangan terhadap komunitas internasional, persekutuan dan kemitraan, pembicaraan dan negosiasi yang menjaga keamanan global dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi."

Hillary menjelaskan, bahwa ia telah banyak berbicara dengan para diplomat dari negara lain tentang diungkapnya informasi tersebut. Para diplomat sangat memahaminya. Adalah tugas diplomat untuk memberi penilaian jujur. Tapi dalam hal ini, semua pihak harus mengandalkan kerahasiaan.

"Amerika Serikat sangat menyesali pembocoran informasi yang seharusnya berstatus rahasia, termasuk diskusi pribadi antar para mitra atau diplomat kami, penilaian pribadi dan pengamatan. Saya ingin menegaskan, bahwa kebijakan luar negeri resmi kami tidak ditentukan oleh pesan-pesan tersebut tetapi di sini, di Washington," papar Clinton.

Clinton, minggu ini melakukan perjalanan ke Kazakhstan, Kyrgistan, Uzbekistan dan Bahrain. Ia berjanji bahwa publikasi Wikileaks ini akan menjadi topik pembicaraan. Namun demikian, pemerintah Amerika Serikat jelas berusaha membatasi kerusakan yang tengah terjadi.

Jaksa Agung Erik Holder mengecam dipublikasinya dokumen-dokumen rahasia tersebut. Ia mengatakan bahwa hal tersebut mengancam kemanan nasional secara umum, para diplomat dan nara sumber. Secara terbuka, Kementrian Kehakiman tengah meninjau sejauh mana Wikileaks dan orang-orang yang terlibat di dalamnya bertanggung jawab terhadap ancaman kemanan nasiona.l .

Kecaman terhadap pembocoran informasi oleh Wikileaks datang dari berbagai arah. Peter King dari Partai Republik menyatakan bahwa pengungkapan itu lebih buruk dari serangan militrer di Amerika Serikat. Lisa Curtis, pakar kebijakan kemanan di Heritage Foundation mengatakan bahwa dipublikasikannya dokumen-dokumen rahasia ini patut dicela dan tidak berguna. Kepercayaan yang besar telah hilang

Gedung Putih sekarang mengeluarkan peraturan lebih ketat mengenai penanganan dokumen rahasia terhadap seluruh aparat pemerintah. Aturan baru ini akan memastikan bahwa pengguna hanya memiliki akses informasi sebanyak yang mereka butuhkan untuk pekerjaan mereka. Selain itu tidak akan mudah lagi untuk mengunduh materi rahasia ke USB flash drive dari komputer milik pemerintah.

Sebelumnya, sudah dua kali Wikileaks menerbitkan dokumen pemerintah Amerika, yaitu mengenai perang Afganistan dan Irak.

Christina Bergmann/Miranti Hirschmann

Editor: Yuniman Farid