1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Puluhan Aktivis Ikhwanul Muslimin Tewas Ditembaki

8 Juli 2013

Puluhan pendukung presiden terguling Mohamed Mursi yang menggelar demonstrasi tewas ditembak. Peristiwa itu mendorong partai ultra konservatif Al-Nur mundur dari dialog pembentukan pemerintahan transisi Mesir.

https://p.dw.com/p/193bE
Foto: Reuters

Seorang pejabat di Kementrian Kesehatan mengatakan paling sedikit 34 tewas dalam sebuah serangan di luar markas besar Garda Republik di Kairo. Khaled el-Khatib hari Senin (8/7) mengatakan bahwa laporan awal mengindikasikan selain korban tewas, 300 lainnya terluka akibat tembakan.

Sebelumnya, pejabat militer Mesir mengatakan bahwa kelompok bersenjata membunuh paling sedikit lima pendukung presiden terguling Mursi dan satu pejabat, saat massa melempari gedung tersebut.

Kelompok Salafi Mundur

Sementara itu, partai salafis Al-Nur menyatakan mundur dari pembicaraan mengenai pembentukan pemerintahan baru sebagai respon atas pembunuhan para demonstran pendukung Mursi.

“Kami memutuskan mundur segera dari semua negosiasi sebagai respon atas pembantaian di luar markas Garda Republik,“ kata juru bicara Al-Nur Nadder Bakkar melalui Twitter.

Kelompok Islamis ultra konservatif Al-Nur, yang memenangkan hampir seperempat suara dalam pemilu parlemen 2011, sebelumnya memberikan dukungan bagi langkah militer untuk menjatuhkan presiden Mursi, yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin.

Tapi mereka telah menyuarakan keberatan atas rencana transisi kelompok militer yang memilih presiden sementara, yakni ketua Mahkamah Agung Adly Mansour.

Partai salafis Al-Nur, sebelumnya menentang rencana Presiden sementara Mansour, yang ingin menunjuk pemenang nobel perdamaian Mohamed ElBaradei, yang dikenal sebagai tokoh liberal sekaligus lawan kelompok Ikhwanul sebagai perdana menteri sementara.

Sebelumnya, ajudan Mansour sebelum penembakan fatal itu mengatakan bahwa Mansour siap mengumumnkan pilihan utamanya menyusul negosiasi berlarut-larut dengan kelompok Salafis dan kelompok-kelompok lainnya.

Teroris Bersenjata

Di tempat terpisah, Angkatan Bersenjata Mesir mengatakan bahwa “para teroris bersenjata“ telah mencoba melempari markas pasukan elit Garda Republik, membuat satu orang pejabat tewas. Demikian pernyataan militer sebagaimana dikutip oleh harian Al-Ahram.

“Pada saat fajar, sekelompok teroris bersenjata berusaha menyerbu markas Garda Republik…, menyerang pasukan angkatan bersenjata dan polisi, yang membuat satu pejabat tewas dan melukai sejumlah anggota wajib militer, termasuk enam diantaranya yang kini berada dalam kondisi kritis,“ demikian pernyataan militer.

Perlawanan Ikhwanul

Sementara itu, sayap politik Ikwanul Muslimin yakni Partai Keadilan dan Kebebasan, menyerukan “pemberontakan besar rakyat Mesir atas mereka yang mencoba merampok revolusi dengan tank-tank.“

Mereka juga menyerukan “komunitas internasional dan berbagai kelompok di dunia serta semua orang bebas di dunia untuk melakukan intervensi menghentikan pembantaian lebih lanjut … mencegah munculnya Suriah baru di dunia Arab.“

ab/hp (afp,ap,rtr)