1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

301011 Thailand Hochwasser

30 Oktober 2011

Ketinggian sungai Chao Phraya memang melampaui tanggul darurat, namun pusat bisnis dan pertokoan di ibukota tidak terkena banjir. Tetapi secara keseluruhan banjir menimbulkan kerugian yang sangat besar.

https://p.dw.com/p/1321C
Karung pasir sebagai tanggul darurat penangkal terjangan air sungai yang meluap, Bangkok, Thailand.(Foto:Altaf Qadri/AP/dapd)
Karung pasir sebagai tanggul darurat penangkal terjangan air sungai yang meluap, Bangkok, Thailand.Foto: dapd

Tinggi air di kawasan Chinatown atau di jalan-jalan antara sungai Chao Praya dan kompleks istana tua mencapai sekitar 30 sentimeter.  Banjir yang dikhawatirkan menerjang pusat kota Bangkok, untungnya tidak terjadi. Beberapa kawasan di dekat pusat kota terkena genangan air, namun tidak setinggi yang ditakutkan sebelumnya. Tumpukan karung pasir yang dijadikan benteng penghalang tampaknya cukup ampuh untuk menahan air memasuki rumah-rumah.

Sabtu malam (29/10) sungai Chao Praya hanya sebentar melampaui ketinggian benteng perlindungan banjir, itu pun hanya sedikit air yang melewatinya. Prediksi banjir jauh lebih buruk dari yang terjadi sebenarnya. Air pasang pada Minggu malam (30/10) juga tidak setinggi yang diperkirakan. Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra kini optimis. "Lusa (1/11) situasi seharusnya akan lebih tenang. Sampai hari itu kita harus waspada. Tetapi air pasang dari laut tidak akan lagi begitu tinggi. Bila sekarang tidak ada hujan lebat atau badai, pusat kota akan aman," katanya.

Sektor Pariwisata Terpukul

Pesawat penumpang tidak bisa mengudara dari bandara Don Muang, Bangkok, Thailand.(Foto: AP/dapd)
Pesawat penumpang tidak bisa mengudara dari bandara Don Muang, Bangkok, Thailand.Foto: dapd

Meskipun demikian, sektor pariwisata misalnya tidak puas dengan pernyataan tersebut. Hotel-hotel kosong dan kebijakan pemberian informasi pemerintah buruk, ujar Tina Liu, manager hotel Sheraton yang terletak persis di pinggir sungai. "Saya harap, pemerintah dapat mengatasi masalah banjir sekarang. Pada saat-saat terakhir kerap terjadi kesimpangsiuran. Tidak jelas, kebijakan apa yang diambil dan hasilnya membingungkan semua pihak," tambahnya.

Sementara itu, wilayah utara Bangkok masih terkena banjir, misalnya kawasan Thon Buri, di sebelah barat Chao Praya. Tampaknya diperlukan empat pekan lagi sampai seluruh volume air yang tergenang di sini mengalir ke arah laut. Sedangkan di provinsi yang terletak di utara Bangkok, Pathum, Tani atau Attuthaya, tinggi air menurun.

Kerugian diperkirakan capai milyaran Euro

Di Bangkok kini mulai diperdebatkan masalah pendanaan pembangunan kembali provinsi-provinsi yang rusak akibat bencana banjir.  Kerugian diperkirakan  mencapai 11,5 milyar Euro, dan ratusan ribu pekerja terancam PHK karena produksi di zona industri yang terkena banjir, terhenti.

Pada akhir pekan (29-30/10) Ikatan Pebisnis Thailand mengimbau pemerintah untuk menunda  janji-janji perdana menteri semasa kampanye lalu. Saat itu Yingluck Shinawatra menjanjikan kepada warga tidak mampu yang merupakan pendukungnya bahwa upah minimal dan juga harga pembelian gabah dari petani akan ditingkatkan kalau ia terpilih sebagai perdana menteri.  Air mulai surut secara perlahan-lahan dan perdebatan politik di Thailand memanas.

Udo Schmidt/Christa Saloh

Editor: Luky Setyarini