1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin di Berlin untuk Bicarakan Suriah dan Ukraina

19 Oktober 2016

Kehadiranm Presiden Rusia Putin di Berlin untuk bahas konflik Suriah dan Ukraina jadi sebuah sensasi. Walau hadapi tekanan barat, Rusia tetap bergeming dalam tema ini.

https://p.dw.com/p/2RPly
Russland Merkel und Putin
Foto: imago/ITAR-TASS/M. Metzel

Tuan rumah pertemuan, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, pembicaraan yang juga akan dihadiri Perancis dan Ukraina, ditujukan untuk "membicarakan dengan sungguh-sungguh" kemajuan implementasi kesepakatan perdamaian Minsk bagi Ukraina. Merkel mengatakan di depan wartawan Selasa kemarin, "tidak ada kemajuan sama sekali dalam hal gencatan senjata, isu politik dan kemanusiaan." Merkel menekankan, memang orang tidak bisa mengharapkan mujizat, tapi hal itu harus diusahakan.

Ini adalah kunjungan pertama Putin ke Jerman, sejak Rusia mencaplok Semenanjung Krim tahun 2014 yang menyebabkan hubungan Rusia dan Barat memburuk drastis. Kini hubungan hampir beku sepenuhnya setelah Rusia setahun silam ikut terlibat dalam konflik di Suriah untuk mendukung rejim di Damaskus.

Sepak terjang Rusia di Suriah jadi sorotan

Merkel menyebut situasi di Aleppo "hancur total", dan menekankan, bersama Presiden Perancis Francois Hollande ia akan membicarakan cara mengurangi kesengsaraan warga sipil Aleppo. Tapi ia juga menekankan, dalam hal ini mujizat juga tidak bisa diharapkan, tapi ini masalah penting walaupun pandangan mereka berbeda.

Seorang juru bicara Presiden Perancis mengatakan di Paris, gencatan senjata yang berlangsung lama di Aleppo sangat penting, sehingga bantuan kemanusiaan bisa dipasok untuk mengatasi kesengsaraan warga. 

Presiden Suriah, Bashar al Assad bersumpah akan merebut kembali seluruh kota Aleppo. Assad terus melancarkan pemboman di Bagian Timur Aleppo, yang masih dikuasai pemberontak, dengan.didukung jet tempur Rusia. Akibatnya, sejumlah besar bangunan tempat tinggal dan fasilitas warga sipil hancur. Uni Eropa telah memperingatkan, bahwa serangan tersebut bisa dituntut sebagai kejahatan perang.

Pertolongan bagi warga sipil Aleppo

Pertemuan hari ini di Berlin digelar sehari setelah Kremlin mengumumkan, militer Rusia dan Suriah berhenti membom Aleppo, sebagai awal gencatan bsenjata delapan jam untuk pemberian bantuan kemanusiaan Kamis besok. Menurut Moskow, penghentian pemboman sudah jadi isyarat kesediaan Rusia untuk melakukan hal yang baik.

Penghentian serangan udara disambut baik PBB dan Uni Eropa. Tapi barat menekankan penghentian pertempuran harus berlangsung lebih lama agar bantuan bisa diberikan. Departemen Luar Negeri AS menyatakan skeptis terhadap inisiatif Moskow, tapi menyambut baik penghentian pemboman.

Pertemuan di Berlin diadakan sebelum KTT Uni Eropa di Brussel yang diadakan berkaitan dengan sepak terjang Rusia. Agenda bahasan termasuk pengambilan keputusan soal sanksi atas aksi Rusia di Ukraina, yang akan diperpanjang, atau dihentikan, akhir tahun ini. Pertemuan dua hari di Brussel juga akan membicarakan peran Rusia di Suriah yang menyulut cekcok tajam antara Rusia dan Perancis pekan lalu, sehingga Putin batal berkunjung ke Paris.

ml/as (afp, rtr, dpa)