1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin Lakukan Misi di Timur Tengah

27 Juni 2012

Di tengah krisis Suriah, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Kunjungannya ini juga dimaksudkan untuk menjelaskan posisi Rusia di wilayah ini.

https://p.dw.com/p/15LsU
Foto: Reuters

Selama kunjungannya di Tepi Barat, Vladimir Putin memperingatkan untuk tidak mengambil langkah terburu-turu dalam memecahkan konflik antara Palestina dan Israel. “Saya yakin bahwa langkah-langkah sepihak untuk mencari solusi konflik tidak akan membantu,“ dikatakan Putin setelah pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem.

Dengan pernyataannya ini, Putin tidak mengisyaratkan apakah ia mengacu pada keinginan Palestina untuk menjadi anggota PBB atau pada pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Kedua belah pihak harus mengatasi kebuntuan dalam proses perdamaian, ditambahkan Putin.

Dalam pertemuan bersama Putin, Presiden Abbas menyinggung pentingnya dilakukannya konferensi internasioanl mengenai perdamaian Timur Tengah di Moskow dan menggap hal ini sebagai “jalan menuju perdamaian lewat perundingan dengan Israel“ dan berharap konferensi ini dapat digelar. Sebelumnya, Abbas telah meminta bantuan kepada Putin untuk mengupayakan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara di Israel.

Sementara itu, Israel telah memulai pembongkaran pemukiman ilegal milik warga Yahudi di Tepi Barat. Dengan ini, pemerintah Israel mematuhi keputusan Mahkamah Agung Israel, yang memerintahkan penggusuran lima bangunan di Givat Ha-Ulpana. Tidak terjadi insiden, yang sebelumnya dikhawatirkan akan timbul, selama proses pembongkaran.

Inisiatif Budaya Rusia

Pada hari ke dua kunjungannya di Timur Tengah, Presiden Rusia Vladimir Putin menyempatkan diri untuk mengunjungi Gereja Kelahiran di Betlehem, yang didirikan di tempat yang dipercayai sebagai tempat kelahiran Yesus. Di Betlehem, Putin juga meresmikan pusat budaya Rusia.

Saat ini, Vladimir Putin tengah mengunjungi Yordania untu bertemu dengan Raja Abdullah II. Selaina akan melakukan pembicaraan politik, Putin juga akan meresmikan satu tempat ziarah bagi umat Kristen Ortodoks Rusia.

Konflik Atom Iran

Kunjugan di Timur Tengah ini merupakan yang pertama dilakukan Putin setelah tujuh tahun. Para Pakar menganggap, kunjungan ini dimaksudakan untuk menjelaskan posisi Rusia terhadap Suriah dan juga di Timur Tengah. Moskow merupakan sekutu dekat Damaskus dan sejauh ini menolak dikeluarkannya resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk kekerasan di Suriah.

Hari Senin (25/06), Vladimir Putin mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta Presiden Simon Peres, membicarakan masalah konflik atom Iran dan krisis Suriah. Menurut Netanyahu, Putin menganggap bahwa Iran yang memiliki senjata nuklir sebagai “ancaman serius“ bagi dunia. Netanyahu terus mengupayakan diterapkannya sanksi yang lebih berat terhadap Iran. Dalam pernyataan setelah pertemuan di Israel, Putin menjelaskan bahwa menurutnya hanya negosisasi yang dapat mengarah pada terciptanya solusi.

yf (dpa/dapd/afp)