1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin Siap Kobarkan Perang Nuklir demi Krimea

16 Maret 2015

Dalam sebuah film dokumenter, Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku "siap" menggunakan senjata nuklir demi mempertahankan Semenanjung Krimea. Ia terlibat secara langsung dalam krisis di Ukraina.

https://p.dw.com/p/1ErOp
Wladimir Putin Porträt Mimik aggressiv verärgert
Foto: picture-alliance/AP Photo/Yuri Kochetkov

Krimea adalah Rusia dan Presiden Vladimir Putin "siap" mempertaruhkan perang nuklir demi merebut semenanjung di tepi Laut Hitam itu. "Kami awalnya sama sekali tidak berpikir buat memisahkan Krimea dan Ukraina, sampai terjadinya penggulingan pemerintah di Kiev."

Pengakuan tersebut dibuat Putin dalam sebuah film dokumenter yang diproduksi stasiun televisi Rossija 1 dalam rangka memperingati satu tahun aneksasi Krimea. Film berjudul "Krimea: Rute Menuju Tanah Air" itu menggambarkan peristiwa setahun silam terjadi berkat perencanaan matang dan eskekusi yang akurat.

"Kami siap" meningkatkan status siaga nuklir Rusia ke tingkat tertinggi, ujar Putin. "Tapi saya yakin situasinya tidak akan sejauh itu." Sang presiden mengaku mempertimbangkan hal tersebut karena ia tidak mengetahui apa reaksi Eropa dan Amerika Serikat terhadap manuver Rusia di Krimea.

Krimea demi Stabilitas di Dalam Negeri

Film tersebut ditayangkan saat berbagai kabar tak sedap mendekap Moskow. Vladimir Putin sendiri diterpa isu lantaran tak kunjung muncul di depan publik sejak 5 Maret lalu. Krisis ekonomi masih mengganas sejak embargo barat serta runtuhnya harga minyak dunia.

Bank Sentral di Moskow kewalahan menahan laju inflasi yang bertengger di kisaran 16,7% Februari lalu. Harga bahan pokok saat ini meningkat 23 persen dibandingkan sebelum krisis Ukraina.

Di tengah kekhawatiran tersebut, krisis di Ukraina dan perayaan satu tahun aneksasi Krimea menjadi vital buat menjaga moral penduduk. Dalam jajak pendapat terakhir, dukungan di dalam negeri terhadap Putin meningkat ke level 88 persen.

Perintah Persiapan Perang dari Moskow

Putin sendiri dijadwalkan bertemu dengan Presiden Kirgistan, Senin ini (16/3) di St. Petersburg. Kehadirannya bisa dipastikan akan mengubur isu liar yang beredar. Secara demonstratif, Putin yang diisukan sakit, Minggu (15/3) memerintahkan Armada Utara agar menggelar latihan perang.

Sebanyak 40.000 pasukan, 41 kapal perang dan 15 kapal selam terlibat dalam aksi tersebut. Tujuan latihan itu adalah buat menguji seberapa cepat Armada Utara bisa bereaksi terhadap ancaman.

Armada Utara adalah bagian dari Angkatan Laut Rusia yang pada masa Perang Dingin ditempatkan di lingkaran kutub. Saat ini Armada Utara memiliki markas di Severomorsk yang berdekatan dengan Norwegia.

rzn/vlz (afp,rtr,dpa,ria)