Raja Salman Perintahkan Investigasi Tragedi Mina

"Kami memerintahkan pengkajian ulang semua perencanaan dan pelaksanaan, baik dalam organisasi maupun di bidang manajemen, untuk meningkatkan kelancaran ibadah haji", ujar Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz seusai tragedi panik massal di Mina yang menewaskan 717 orang dan melukai lebih 860 lainnya. Kecelakaan ini merupakan yang terburuk dalam 25 tahun terakhir. Raja Salman menegaskan: "Ini kecelakaan menyedihkan, dan kami juga memerintahkan investigasi serius serta melaporkan hasilnya secepatnya".

Kecelakaan tragis di Mina terjadi di pagi hari saat jemaah haji melakukan ritual melempar jumrah yang melambangkan aksi mengusir setan. Pejabat Arab Saudi menuding jemaah haji yang tidak disiplin dan tidak mengikuti instruksi sebagai pemicu tragedi. "Tindakan keamanan di Mina sudah teruji dan mantap", ujar pejabat bersangkutan. Masalah keamanan di saat musim haji menjadi tema politik sensitif sejak lama di kerajaan Arab Saudi,

Sementara itu, ucapan belasungkawa maupun kritik mengalir dari seluruh dunia. Paus Franziskus yang sedang melakukan lawatan ke Amerika Serikat menyatakan turut berdukacita dan solidaritas dengan dunia Muslim setelah tragedi itu. Juga Gedung Putih dan sekjen PBB Ban Ki Moon menyampaikan ucapan dukacita serupa.

Indonesia yang mengirim jemaah haji terbanyak tahun ini menyatakan akan mengirim tim pelacak korban ke Mekkah. Laporan pejabat yang berwenang dalam urusan haji di Jakarta menyebutkan, sementara ini diketahui 3 orang jemaah haji asal Indonesia termasuk korban meninggal dalam tragedi Mina. Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo lewat akun twiternya menanggapi tragedi Mina yang juga menewaskan beberapa jemaah haji asal Indonesia menyatakan :

Di sisi lain, Iran yang menyatakan lebih 100 jemaahnya meninggal dalam tragedi Mina mengritik tajam manajemen haji dari pemerintah Arab Saudi. Ayatullah Ali Khamenei, pimpinan religius Iran dalam pernyataan yang dilansir pada situs webnya menulis: "pemerintah Saudi harus bertanggung jawab atas kecelakaan menyedihkan itu. Kesalahan manajemen serta aksi tidak cepat tangga memicu tragedi itu".

as/yf(rtr,afp,ap,dpa, twitter)