1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reaksi atas Terungkapnya Rencana Serangan Teror

30 September 2010

Serangan teror yang dilaporkan akan dilaksanakan di Jerman, Inggris dan Perancis berhasil diungkap. Bagaimana tanggapan pemerintah AS tentang laporan tersebut? Dan bagaimana reaksi negara-negara bersangkutan?

https://p.dw.com/p/PQC1
Menlu AS Hillary ClintonFoto: AP

Rabu kemarin (29/09) seorang pejabat AS membenarkan laporan tentang rencana jaringan teror Al Qaida untuk menyerang sejumlah sasaran di Eropa Barat dan AS. Tetapi politisi yang tidak bersedia disebut namanya itu juga membenarkan, bahwa kapan dan lokasi tepatnya serangan masih belum jelas.

Ia mengatakan kepada kantor berita AFP, karena sasaran tepatnya belum benar-benar diketahui, sebaiknya seluruh warga Eropa berhati-hati, dan bukan hanya yang berdiam di Inggris, Perancis dan Jerman saja. Menurutnya, pelaksanaan serangan juga dapat dilancarkan sangat berbeda dari yang terjadi selama ini

Laporan tentang Rencana Yang Terungkap

Bildgalerie Jahresrückblick 2008 November Indien
Seorang tentara India berlindung di balik kendaraan saat hotel Taj Mahal terbakar selama tembak-menembak antara militer India dan teroris yang menahan sandera di hotel itu (29/11/2008).Foto: AP

Pernyataan pejabat AS tersebut disampaikan di tengah munculnya berbagai laporan bahwa dinas rahasia Barat berhasil mengungkap rencana serangan Al Qaida di Inggris, Perancis, Jerman dan AS. Menurut laporan itu, kelompok jihad yang dilengkapi senjata berat merencanakan untuk menyandera sejumlah orang dan membunuh mereka, seperti halnya serangan dua tahun lalu di dua hotel di Mumbay, India. Ketika itu 10 orang bersenjata membunuh 166 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya. Dinas rahasia dan politisi Eropa serta AS sejauh ini menolak membenarkan secara resmi laporan itu.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan kepada reporter Rabu kemarin, pihaknya tidak akan memberikan komentar atas laporan media itu, karena setiap komentar dapat mengancam operasi dinas rahasia yang sangat penting untuk menjaga keamanan AS dan negara-negara sekutunya. Clinton menambahkan, mencegah segala bentuk serangan teror adalah salah satu tujuan utama pemerintahan di bawah Presiden Barack Obama.

Ancaman bagi Eropa Tidak Meningkat

Terroralarm Wandsbek Hamburg
Aksi polisi Jerman saat menjaga keamanan di Hamburg akibat kabar adanya serangan teror (04/01/2004).Foto: AP

Sementara itu, di Eropa pakar keamanan tidak melihat meningkatnya ancaman bagi terjadinya serangan teror. Jurubicara Departemen Dalam Negeri Jerman, Stefan Paris mengatakan, "Laporan yang disampaikan media-media Inggris dan AS hari Rabu ini sudah dikenal badan Jerman yang berwenang."

Menurutnya, informasi diperoleh dari hasil penyelidikan dinas rahasia. Informasi itu telah dinilai secara seksama dan intensif oleh badan keamanan, dan menurut hasilnya, saat ini tidak ada rencana serangan yang kongkret berkaitan dengan Jerman. "Berkaitan dengan bahaya terhadap Jerman, tidak ada perubahan apapun," demikian ditandaskan Stefan Paris.

Ketua komisi urusan dalam negeri di parlemen Jerman, Bundestag, Wolfgang Bosbach juga menyatakan, tidak ada rencana kongkret bagi serangan yang berhasil diungkap. Tetapi ia juga menambahkan , saat ini situasi terancamnya Jerman memang tinggi dan mengkhawatirkan. Pakar keamanan menyebutnya "suara latar belakang yang semakin keras", dan menilainya sebagai ancaman.

Sudah Lama Diamati

Wolfgang Bosbach
Wolfgang Bosbach, ketua komisi urusan dalam negeri di parlemen Jerman, BundestagFoto: picture-alliance/ dpa

Aparat keamanan telah lama memperhatikan antara lain gerakan-gerakan apa yang disebut "Kelompok Perjalanan Hamburg". Mereka dinilai berpotensi melancarkan serangan di Eropa. Tetapi hasil penyelidikan sejauh ini tidak dapat membuktikan dugaan tersebut. Dalam kelompok itu termasuk warga Jerman-Afghanistan, Ahmad S., yang diinterogasi di pangkalan militer AS sejak beberapa pekan lalu.

Beserta sembilan pria lainnya serta dua perempuan, ia mengadakan perjalanan ke daerah pelatihan teroris di perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan. Menurut media, Ahmad S. memberikan keterangan tentang rencana serangan di Inggris, Perancis dan Jerman. Tetapi di Inggris dan Perancis tingkat bahaya ancaman serangan teror tidak dinaikkan.

Marjory Linardy/dw/afp

Editor: Agus Setiawan