1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Kegiatan Magang di Deutsche Welle

2 Februari 2018

Remaja Jerman keturunan Indonesia sedang magang di Redaksi Indonesia Deutsche Welle. Kami berbincang dengannya tentang hal kekinian.

https://p.dw.com/p/2s1It
DW Praktikant Brian Debus
Brian Debus melakukan dua minggu magang di Redaksi Indonesia, Deutsche Welle.Foto: DW/Y. Pamuncak

Brian Maurice Satrio Debus menjadi teman magang kami di Redaksi Indonesia Deutsche Welle. Remaja 16 tahun keturunan Indonesia tersebut mengaku senang dengan kegiatan magang yang ia lakukan. "Sangat menyenangkan karena banyak hal baru yang saya kerjakan seperti; menulis artikel berita, memotong video, dan peliputan berita dengan kamera," kata murid Sekolah Friedrich-Ebert-Gymnasium itu.

Murid kelas 10 penggemar mie goreng dan sate ayam tersebut mengungkapkan sistem pelajaran dan kebiasaan remaja Jerman pada umumnya. "Sekolah menyita banyak waktu saya. Terkadang saat ada ulangan saya tidak bisa bertemu teman dan bermain musik," ungkapnya. Walau jadwal sekolah sangat padat Brian mengaku senang dengan banyaknya diskusi yang dilakukan saat di kelas karena memperluas wawasannya.

Brian juga menuturkan bahwa pelajaran politik sudah dimulai sejak dini di sekolah. "Saya mengikuti beberapa isu politik dan mengetahui visi dan misi partai politik. Di sekolah kami mendapatkan pelajaran tentang politik. saya suka pelajaran tersebut," katanya.

Remaja Jerman Magang di Redaksi Indonesia

Selain pandangannya tentang politik Brian juga mengungkapkan pendapatnya tentang korupsi. "Di Jerman korupsi sangat minim, bahkan kepolisian juga sangat bersih dari korupsi," imbuhnya.

Mayoritas sekolah di Jerman mewajibkan anak didiknya mengikuti program magang pada saat kelas 10 atau setara kelas satu Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Bidang pemagangannya sangat variatif mulai dari media, kedokteran hewan, hingga telekomunikasi. Peserta didiklah yang menentukan dan melamar secara mandiri kepada perusahaan.

 

yp,bd/vlz