1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ribuan Buruh Tambang Turki Gelar Protes

16 Mei 2014

Polisi Turki membubarkan aksi puluhan ribu buruh di berbagai kota yang memprotes kecelakaan tambang Soma. Tim penyelamat melanjutkan upaya pencarian, tapi harapan tipis.

https://p.dw.com/p/1C13i
Foto: Reuters

Jumlah korban tewas kini tercatat 284 orang. Masih belum jelas, berapa orang yang masih terkurung di dalam terowongan bawah tanah. Tapi harapan menemukan korban selamat sangat tipis.

Menteri energi Turki Taner Yildiz mengatakan hari Jumat (16/05/14), paling banyak ada 18 orang yang mungkin masih berada di pertambangan bawah tanah.

"Kami percaya tidak lebih dari 18 orang yang masih ada di dalam tambang", kata Yildiz kepada wartawan. Ia menambahkan, saat ini api masih belum bisa dipadamkan seluruhnya.

Yildiz menegaskan, semua yang terbukti tidak mengindahkan standar keamanan dan ikut bertanggung jawab atas kecelakaan di pertambangan Soma akan terkena sanksi.

Aksi protes buruh

Sekitar 20.000 pekerja menggelar aksi protes di kota Izmir, sekitar 100 kilometer dari Soma. Polisi mengerahkan penyembur air dan gas air mata untuk membubarkan demonstran.

"Ratusan buruh dikorbankan sampai tewas, hanya karena proses produksi makin murah demi meningkatkan profit perusahaan", demikian disebutkan dalam pernyataan serikat buruh.

Kemarahan dan aksi protes meluas ke beberapa kota besar lain dan berkembang menjadi demonstrasi anti pemerintah. Mereka terutama mengeritik kebijakan PM Recep Tayyip Erdogan yang dianggap hanya mementingkan keuntungan pengusaha dan mengabaikan keselamatan pekerja.

Erdogan tidak sensitif

Ketika berkunjung ke lokasi kecelakaan Rabu lalu, Erdogan mengatakan bahwa kecelakaan di pertambangan "memang biasa terjadi". Ia membandingkan situasi di Turki dengan industri pertambangan di Inggris pada abad ke 19.

Türkei Soma Grubenunglück Erdogan Berater tritt Demonstrant 15.05.2014
Penasehat Erdogan, Yusuf Yerkel, menendangi demonstranFoto: Reuters

"204 orang tewas di Inggris tahun 1862, dan 361 orang tewas tahun 1864", kata Erdogan. Pernyataan itu membangkitkan kemarahan banyak orang, karena sebelumnya Erdogan sering memuji kemajuan ekonomi dan modernisasi Turki.

Publik makin marah ketika tersebar foto di media sosial yang menunjukkan penasehat Erdogan, Yusuf Yerkel, menendangi seorang demonstran yang terbaring di tanah dalam himpitan dua polisi.

Kementerian kerja Turki menerangkan, pertambangan di Soma sudah diperiksa delapan kali dalam empat tahun terakhir, terakhir kali bulan Maret lalu. Tapi tidak ditemukan pelanggaran standar keamanan.

hp/vlz (afp, dpa)