1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

300511 Mladic Belgrad Demonstration

30 Mei 2011

Pengadilan di Beograd, Serbia, menyetujui ekstradisi Ratko Mladic ke Den Haag, Belanda. Pengacara Mladic akan mengajukan naik banding. Sekelompok warga pun masih menganggap Mladic sebagai pahlawan.

https://p.dw.com/p/11Qei
Demonstrasi pro Mladic di BeogradFoto: DW

Ribuan orang berkumpul dan menyerukan nama 'pahlawan' mereka: Ratko Mladic. Mereka menuruti seruan partai radikal Serbia dan bertemu di depan gedung parlemen Beograd. Diantara para pembicara dalam aksi tersebut adalah Darko Mladic, putra mantan pimpinan militer Serbia Bosnia tersebut. "Siapa yang mengatakan bahwa Ratko Mladic adalah seorang pembalas dendam, ia lah yang berbohong. Ratko Mladic adalah pembela rakyatnya dan rakyat lain. Ia tidak melawan rakyat atau agama lain. Ia memperjuangkan kebebasan rakyatnya."

Pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag disebutnya sebagai fasilitas 'anti Serbia'. Ayahnya tidak seharusnya diadili di sana, karena ia tidak bersalah. "Ratko Mladic bukan penjahat. Ia tidak pernah memerintahkan pembunuhan warga sipil. Ia juga tidak memerintahkan pembunuhan tahanan," tambah Darko Mladic.

Zumra Sahomerovic kehilangan suaminya dalam perang tersebut. Ia satu dari 8.000 korban pembunuhan massal Srebrenica. Kejadian yang kini menuntut pertanggung jawaban Mladic. Setelah bertahun-tahun tinggal di negara asing, Sahomerovic kini kembali ke Srebrenica. "Tidak ada hukuman yang setimpal bagi kejahatan yang dilakukan Mladic. Walau pun ia dihukum seumur hidup tidak ada artinya. Tidak ada yang bisa dihidupkan kembali. Apa yang terjadi tidak bisa dihindarkan. Namun, tetap penting agar ia dihadapkan ke pengadilan dan menebus dosanya."

Tidak semua orang mendukung Sahomerovic. Setidaknya ribuan orang yang turun ke jalan hari Minggu (29/05) di Beograd tidak sependapat. Banyak diantara para demonstran yang hadir mendukung Mladic, masih berusia muda dan bahkan belum dilahirkan saat perang Bosnia. Mereka datang dengan bus dari seluruh Serbia. Lidija Vukicevic termasuk diantaranya. "Kami datang ke sini untuk melakukan aksi protes secara damai terhadap penangkapan pahlawan Serbia Jenderal Ratko Mladic."

Aksi damai yang berbuntut kerusuhan. Menurut Kementrian Dalam Negeri Serbia, 180 orang yang menyerang polisi dan menciderai puluhan orang telah ditahan. Selain itu, lima mobil dan enam toko dirusak dalam kekacauan yang memprotes keputusan ekstradisi Mladic ke Den Haag.

Pengadilan di Beograd, Jumat (24/05), menyatakan Ratko Mladic cukup sehat untuk menjalani proses pengadilan di pengadilan kejahatan internasional Den Haag dengan tuduhan genosida. Dokumen ekstradisi pun telah dipersiapkan. Pengacaranya, Milos Saljic, mengatakan, ia akan mengajukan tuntutan naik banding Senin ini (30/5).

Penangkapan Mladic dianggap sebagai jalan pembuka bagi Serbia untuk menjadi anggota Uni Eropa. Laporan penangkapan Mladic juga diketahui hanya beberapa minggu sebelum ketua jaksa penuntut pengadilan kejahatan perang PBB Serge Brammertz harus memberitakan kemajuan dalam pencarian Mladic kepada Dewan Keamanan PBB.

Jörg Paas/Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Hendra Pasuhuk