1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Riset Buktikan Lebih dari 40 Ribu Kamp NAZI

Clara Walther8 Maret 2013

42.500 kamp tahanan yang ada di masa Nasionalsosialisme NAZI di Eropa, demikian hasil studi. Ini berarti 7 kali lebih banyak dibanding yang diketahui sebelumnya.

https://p.dw.com/p/17stE
ARCHIV - ILLUSTRATION - Der Eingang zum ehemaligen Konzentrationslager Auschwitz-Birkenau (Archivfoto vom 12.01.2005). Ein Holocaust-Schicksal prägt und belastet eine Familie auch noch in der zweiten Generation. Mosche Zimermans hat darüber einen Dokumentarfilm gedreht - «Pizza in Auschwitz» wird am Sonntag (28.03.2010) auf Arte gezeigt. Foto: Jaced Bednarczy (zu dpa-Korr. "Märchenland ist da, wo Vater war" vom 24.03.2010) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Pintu Masuk Kamp AuschwitzFoto: picture alliance / dpa

Sejak 13 tahun Martin Dean mengumpulkan fakta yang diriset terpisah oleh pakar sejarah di seluruh Eropa, Israel dan Amerika Serikat. Tim Dean berhasil memadukan semua fakta itu dan hasilnya, Museum Holocaust menyimpulkan jumlah total kamp konsentrasi NAZI di Eropa sekitar 42.500. Selama ini ilmuwan memperkirakan ada sekitar 7000 kamp.

Washington, US Holocaust Memorial Museum Washington D.C. (USA), US Holocaust Memorial Museum (1993 eroeffnet). - Aussenansicht. - Foto, 1996.
Holocaust Memorial Museum WashingtonFoto: picture-alliance/akg-images/Keith Collie

Hasil studi itu mula-mula dilaporkan harian New York Times, sebelum tulisan harian lainnya. Tiba-tiba menjadi jelas, di seluruh Eropa orang-orang ditahan paksa oleh rezim NAZI. Penganiayaan dan kelaparan adalah kehidupan sehari-hari di banyak kamp. Dengan sekitar 20 juta tahanan, kamp-kamp itu punya berbagai fungsi. 30 ribu kamp di Eropa saja untuk pekerja paksa. Selain itu 1150 gheto Yahudi, 980 kamp konsentrasi, 1000 kamp tahanan perang, 500 bordel prostitusi paksa. Ditambah berbagai kamp dengan tujuan men-Jerman-kan tahanan, memaksa perempuan aborsi, praktek euthanasia bagi penderita penyakit psikis dan mengumpulkan tahanan sebelum diangkut ke kamp kematian.

Kamp Tahanan dengan Berbagai Fungsi

Dean dan timnya saat ini terutama meneliti kamp tahanan perang dan pekerja paksa. Hal yang sulit karena 70 tahun setelah perang berakhir, materi riset tidak lagi lengkap. Tidak jarang kamp-kamp hanya digunakan beberapa bulan untuk tujuan tertentu, lalu fungsinya berubah.

Häftlinge des Konzentrationslagers Dachau bei der Herstellung von Waffen (undatierte Aufnahme). Die Stiftungsinitiative der Deutschen Wirtschaft hat am 22.5.2001 den Weg für die Entschädigungszahlungen an ehemalige NS-Zwangsarbeiter frei gemacht. Nach der Abweisung der Sammelklagen in den USA sei jetzt die notwendige Rechtssicherheit gegeben. Die Entscheidung sorgte für Erleichterung im In- und Ausland.
Pekerja paksa di kamp konsentrasi DachauFoto: picture-alliance/dpa

Para ilmuwan mengamati ini misalnya dalam "kamp pendidikan kerja“ yang dipimpin Gestapo. Garis besarnya kamp-kamp ini untuk mendisiplinkan para pekerja. Tapi sering digunakan lain, misalnya sebagai kamp hukuman warga sipil Polandia. Atau sebagai kamp sementara bagi warga Yahudi Italia sebelum dibawa ke kamp konsentrasi. Menurut Dean, „jika sebagian ilmuwan hanya melukiskan satu fungsi, itu tidak benar seluruhnya.“ Setiap kamp punya kisahnya sendiri. Generalisasi amat sulit. 42 ribu kamp,  bagi para sejarawan adalah tugas riset yang luar biasa.

Tidak hanya ilmuwan, banyak warga Jerman bertanya-tanya tentang masa lalu kakek neneknya. Apa mungkin Oma dan Opa tidak tahu tentang 42 ribu kamp di Eropa? Apakah 30 ribu kamp pekerja paksa tidak kelihatan?

Masyarakat Kamp sebagai Bagian Kehidupan

Ilmuwan Jerman tidak terkejut dengan hasil riset Dean. Pakar sejarah Christoph Dieckmann pada Fritz Bauer Institut di Frankfurt membantu pakar AS itu dalam proyek risetnya. „Riset dari AS mengkonfirmasi bahwa masyarakat dalam kamp adalah bagian dari kehidupan perang sehari-hari.“ Demikian dijelaskan Dieckmann. „Dan jika kita bertanya kepada kakek nenek, maka mereka kenal semua pekerja paksa.“ Pada tahun 1943/44 sekitar 20 -30 persen seluruh pekerja di kawasan Deutsches Reich (1933-1945) adalah pekerja paksa. Kebanyakan diantaranya hidup di kamp.

Befreite Häftlinge vor dem Torgebäude des Lagers. Copyright: Gedenkstätte Buchenwald
Kamp konsentrasi BuchenwaldFoto: Gedenkstätte Buchenwald

Bahwa babak sejarah ini jarang dibahas secara umum, tidak membuat Dieckmann heran. Seperti yang disampaikan pakar AS, juga ada lebih dari 500 bordel militer NAZI dimana perempuan muda mengalami prostitusi paksa. „Militer adalah juga kakek-kakek kami,“ papar Dieckmann. „Apakah kakek kita akan menceritakan tentang bordel? Tidak!“

David Silberklang dari Museum Peringatan Yad Vashem menekankan, tidak semua kamp yang dihitung tim Dean terkait dengan Holocaust. Ada juga kamp untuk pekerja paksa non Yahudi dan lawan politik. Tingginya angka tersebut adalah akses terhadap lebih banyak dokumen dan pembukaan arsip-arsip sejak runtuhnya Uni Sovyet serta akses internet.