1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rumah Penyelamatan Monyet Maroko

28 Juli 2016

Eksitensi monyet ekor panjang salah satu satwa langka khas Maroko terancam pembalakan hutan yang menjadi habitatnya. Aktivis lingkungan siapkan rumah bagi penyelamatan hewan yang terancam itu.

https://p.dw.com/p/1JX1C
Makaken Affen
Foto: picture-alliance/dpa/G.Xiaoyong

Rumah Penyelamatan Monyet Maroko

Monyet ekor panjang adalah salah satu satwa langka khas Maroko. Namun eksistensi hewan pemalu itu sedang terancam lantaran pembalakan hutan yang menjadi habitatnya. Tim yang dipimpin ilmuwan Wales, Sian Waters, sejak beberapa tahun mengamati kehidupan satwa ini. Terutama di pegunungan Rif di utara Maroko.
"Di tempat lain di Maroko, misalnya di pegunungan Atlas tengah, monyet liar sudah terbiasa dengan manusia, sehingga mudah mempelajari perilakunya. Di sini berbeda. Monyet ekor panjang masih takut terhadap manusia dan akan lari menjauh jika didekati. Kalau sudah begitu mustahil membuntuti mereka", ujar Siân Waters, Pemimpin proyek “Barbary Macaque Awareness & Conservation”.
Habitat monyet ekor panjang Maroko sedang terancam. Pegunungan Rif digunduli untuk dijadikan perkebunan. Hutan di Taman Nasional Bouhachem bahkan ikut dibabat. Tapi setidaknya kawasan yang dikunjungi tim masih utuh. Sian Waters mengatakan, di sini satwa langka itu masih bisa hidup tenang. Maka ada harapan untuk mengamati mereka secara langsung selama ekspedisi bersama aktivis pelindung satwa di Maroko.
Rumah penyelamat monyet
Barbary Macaque Awareness & Conservation adalah sebuah tim kecil yang kompak, dan anggotanya hanya sepuluh orang. Di antaranya adalah Mohamed Chitwan. Ia lihai menemukan satwa pemalu itu. Biasanya ia berkelana sendirian untuk mengamati monyet ekor panjang.
Mohamed mengenal baik hutan ini sejak kecil. Ia menghabiskan siang dan malam di tempat ini dan tahu di mana monyet berkeliaran. Monyet ekor panjang Maroko hidup dalam kelompok antara 40 hingga 60 hewan. Di antara dedaunan dan bebatuan, primata ini sulit dikenali.
"Hewan-hewan ini sering menemani saya. Sebab itu saya tidak takut berkeliaran malam hari. Setiap pagi saya menemukan mereka di depan saya. Serupa pada malam hari, sampai mereka tidur. Kami saling melindungi satu sama lain seperti teman", kata Mohamed Chitwan.
Peternak di hutan Bouhachem tidak selalu ramah terhadap monyet ekor panjang. Satwa itu diburu untuk dijual. Tapi beberapa bisa diyakinkan untuk mengakhiri praktik tersebut. Seringnya anjing peternak yang berburu monyet. Peternak Yunus menekankan, anjing peliharaannya cuma ingin mengawasi satwa itu. Tapi tidak jarang anjing lalu menyerang atau bahkan membunuh kera.
Tim konservasi juga menyiapkan sebuah rumah yang akan direnovasi menjadi pusat pendidikan relawan dan perlindungan satwa. Di sini Sian menunjukkan foto yang mendokumentasikan perdagangan ilegal monyet ekor panjang. Hewan ini sering dijual sebagai satwa peliharaan. Atau dipaksa menjadi obyek foto bersama wisatawan. Hewan bernasib demikian nantinya bisa diselamatkan di rumah ini.