1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Dikeluarkan dari Keanggotaan G-8

25 Maret 2014

Negara-negara industri utama dunia membatalkan pertemuan puncak G-8 di Sochi Juni mendatang. Kelompok G-7 menyatakan, G-8 sudah tidak relevan lagi karena ulah Rusia di Ukraina.

https://p.dw.com/p/1BVKO
Foto: Reuters

Para pemimpin G-7 melakukan pertemuan tertutup di Den Haag Senin malam (24/03) selama satu jam untuk membahas hubungan dengan Rusia. Setelah itu, mereka mengeluarkan pernyataan bersama yang intinya mengisolasi Rusia.

"Kami memutuskan untuk membatalkan semua pertemuan G-8, sampai Rusia mengubah haluan politiknya dan menciptakan situasi, dimana pembicaraan dalam kerangka G-8 bisa bermakna lagi", demikian disebutkan dalam pernyataan itu.

Kanselir Jerman Angela Merkel sebelumnya sudah menyatakan hal semacam itu di hadapan parlemen Jerman dan beberapa kali mengulangi, G-8 sudah tidak ada artinya lagi. Ia melontarkan kritik keras terhadap Rusia setelah referendum dan aneksasi Krimea.

Belum ada sanksi baru

Negara-negara G-7 terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Italia, Jerman dan Jepang. Kelompok ini terbentuk sejak 1976 sebagai forum diskusi negara-negara industri utama dunia. Mulai 1998, Rusia bergabung dan nama kelompok itu berubah menjadi G-8.

Pertemuan di Den Haag adalah pertemuan pertama sejak 15 tahun tanpa kehadiran wakil dari Rusia, yang tidak diundang dalam konsultasi itu. Tadinya, pertemuan puncak G-8 direncanakan akan digelar di Sochi Juni mendatang.

Para pemimpin G-7 sepakat untuk tidak menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, sambil menunggu sikap Presiden Putin selanjutnya.

"Jika Rusia mengambil langkah lebih jauh dalam eskalasi situasi (di Ukraina), akan ada sanksi ekonomi sektoral yang lebih intensif", demikian disebutkan dalam keterangan bersama.

Bukan tragedi besar

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang datang ke Den Haag untuk menghadiri konferensi keamanan nuklir mengatakan, negaranya tidak khawatir dengan pembatalan pertemuan G-8 dan menyebutnya "bukan tragedi besar".

"Jika mitra-mitra barat kami berpendapat, format G-8 tidak relevan lagi, kami tidak akan mempertahankan itu," kata Lavrov sambil menambahkan, Rusia tidak punya masalah dengan pembatalan itu.

Tapi di Den Haag, Lavrov sempat melakukan pertemuan dengan menlu Ukraina Andriy Deshchytsya. Inilah pertemuan tingkat tingi pertama antara Rusia dan Ukraina setelah referendum di Krimea. Sebagian pengamat menilai langkah ini sebagai upaya Rusia untuk meredakan ketegangan. Rusia sebelumnya juga menyetujui pengiriman delegasi OSCE sebagai pengamat ke Ukraina timur, tapi delegasi itu tidak diijinkan berkunjung ke Krimea.

Jurubicara Presiden Putin, Dmitry Peskov di Moskow mengatakan, pihaknya menyayangkan pembatalan pertemuan G-8 di Sochi. Ia menerangkan, langkah itu "kontraproduktif, bagi kami maupun bagi mitra-mitra barat kami". Peskov menegaskan, Rusia tetap berminat dan siap berdialog dalam forum-forum G-8.

hp/ab (rtr, afp, dpa)