1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Russland WTO

10 November 2011

Rusia terus berusaha keras untuk diterima menjadi anggota organisasi perdagangan dunia-WTO. Moskow menyadari keanggotaannya dalam WTO, akan memberikan banyak keuntungan politik, hukum dan ekonomi kepada Rusia.

https://p.dw.com/p/138Ke
Foto: AP Graphics/DW

Bagi Rusia, keanggotaannya dalam WTO, terutama akan sangat menguntungkan dalam sektor ekonomi. Dengan itu, ekonomi Rusia dapat melangkah menuju integrasi dengan ekonomi dunia, dan menjauh dari ancaman marjinalisasi saat ini. Demikian papar Susan Stewart, pakar dari yayasan ilmu pengetahuan dan politik di Berlin-SWP.

Rusia, menghadapi ancaman akan semakin terpinggirkan dalam tatanan ekonomi global dewasa ini, karena tidak cukup melakukan modernisasi. Salah satu persyaratan terpenting bagi modernisasi, adalah mengalirnya investasi dari luar negeri. Demikian analisa Rolf Langhammer, pakar ilmu ekonomi dari institut ekonomi global di Kiel-IFW. Dengan menjadi anggota WTO dan membuka pasar investasinya, Rusia dapat melontarkan sinyal positif, bahwa investor asing juga dapat menikmati keamanan hukum dan perlindungan hak cipta di negaranya.

Analis ekonomi dari “Rennaisance Capital” di Moskow, Ivan Tcharkov terkait pembukaan pasar investasi Rusia dan keanggotaan WTO mengatakan : ”Pimpinan Rusia mengerti, negaranya harus dibuka bagi investor asing. Rusia harus menjauh dari citra negara korup. Dan keanggotaan WTO cocok bagi konsep baru ini.”

Indikasi penerimaan Rusia menjadi anggota WTO, hingga selambatnya akhir tahun 2011, disampaikan belum lama ini dalam KTT G-20 di Cannes, Perancis. Selain itu, dengan penengahan Swiss, dapat dicapai kompromi dalam sengketa antara Rusia dan Georgia yang sudah menjadi anggota WTO sejak tahun 2000. Tinggal kini Ukraina yang terlibat sengketa pasokan gas, yang masih menjadi potensi untuk menghambat penerimaan Rusia sebagai anggota WTO.

Rakyat Diuntungkan

Stahlwerk in Russland
Pabrik baja di Rusia yang perlu dimodernisasi.Foto: AP

Tantangan berat lainnya bagi Rusia, adalah membuka pasar domestiknya bagi para pesaing dari luar negeri. Sejauh ini, Moskow memproteksi berbagai cabang industrinya, yang tergolong ketinggalan zaman dan tidak inovatif. Namun pakar ilmu ekonomi Langhammer menegaskan, Rusia tidak perlu membuka seluruh pasarnya. WTO bukan lembaga pasar bebas. Melainkan instrumen untuk menghilangkan diskriminasi diantara anggotanya dan dengan produsen asing.

Dengan membuka pasar domestiknya, rakyat Rusia juga akan merasakan keuntungan menjadi anggota WTO, kata analis ekonomi dari Moskow, Ivan Tcharkov. ”Konsumen Rusia secara definitif diuntungkan. Mereka mendapat barang berkualitas lebih bagus dengan harga lebih murah. Jadi bagi masyarakat Rusia, akan terdapat efek sangat positif”, tambahnya.

Juga dengan membuka diri ke pasaran global, sejumlah reformasi politik dan ekonomi yang menguntungkan rakyat Rusia, yang selama ini macet, dapat dipacu kembali. Keuntungan lainnya sebagai anggota WTO, Rusia nantinya dapat duduk sebagai mitra setara di meja perundingan, untuk mencari solusi bersama dalam sengketa perdagangan global.

Andrej Gurkov/Agus Setiawan

Editor : Vidi Legowo