1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Saling Berebut Koalisi Jelang Putaran Dua

15 Februari 2017

Hasil penghitungan cepat mengindikasikan dua pasangan calon, yakni Ahok/Djarot dan Anies/Sandiaga, harus bertarung di putaran kedua. Partai Gerindra mendahului dengan merayu pemilih serta parpol pendukung Agus dan Sylvie

https://p.dw.com/p/2Xc0Q
Indonesien Wahlen Jakarta
Foto: picture alliance/Zumapress

Dua pasangan calon akan bersaing di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, serta pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, harus memperebutkan suara terakhir buat memenangkan kursi gubernur pada 19 April mendatang.

Namun begitu semua pihak sepakat belum mau membahas koalisi buat putaran dua Pilkada. Kubu Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni yang didukung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional juga belum bersedia mengalihkan dukungan. "Terlalu dini. Kita tunggu saja perkembangannya," kata Jurubicara Partai Demokrat, Ramadhan Pohan kepada Detik.

Juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui Wakil Sekjen Daniel Johan mengungkapkan belum menentukan sikap, karena "masih menunggu ketetapan KPU dulu," ujar pria yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Gerindra Paling Depan

Rayuan koalisi pertama kali dilancarkan Wakil Ketua DPP Gerindra, Fadli Zon. Ketika ditanya mengenai pemilih Agus dan Sylvi, ia mengaku "pasti akan mengajak," mereka untuk ikut mendukung Anies dan Sandiaga. "Karena visi-misinya sama. Kemudian latar belakang para pemilihnya banyak yang sama," ujarnya kepada Merdeka tidak lama setelah pemungutan suara.

Hal senada diungkapkan Ahmad Riza Patria, Ketua DPP Gerindra. "Tentu untuk memenangkan putaran kedua, kita akan bekerja sama dengan semua pihak. Tidak tertutup kemungkinan dengan Agus-Sylvi," ujarnya seperti dikutip Detik, Rabu (15/2).

Sebaliknya Ahok mengaku tidak terlibat langsung menggalang koalisi parpol. "Tanya Timses saja. Saya kerja saja," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan pada Rabu (15/2).

Menurut hasil penghitungan cepat, duet Ahok dan Djarot mendapat suara di atas 40%, sementara Anies dan Sandiaga mengekor dengan hanya terpaut satu persen. Adapun Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni memperoleh 16-17% suara.

rzn/hp (dari berbagai sumber)