1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Pendiri Matahari Meninggal Dunia

10 Maret 2018

Salah seorang pelopor ritel di Indonesia dan Matahari Department Store, Hari Darmawan, meninggal akibat kecelakaan.

https://p.dw.com/p/2u59B
Indonesien Matahari Kaufhaus
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad

Hari Darmawan dilaporkan hilang pada Jumat (09/03) malam.  Pendiri Matahari Department Store ini kemudian ditemukan tewas di pinggir Sungai Ciliwung, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jenazahnya ditemukan tersangkut batu oleh warga sekitar pukul 06.30 WIB pada Sabtu (10/03). Demikian dikutip dari Liputan6.com. Kapolsek Cisarua Kompol Ijang Yusuf Taojiri mengatakan, Hari meninggal dunia karena terseret aliran sungai Ciliwung di samping vila miliknya di Desa Leuwimalang .

Hari Darmawan dikenal sebagai salah satu pelopor sektor ritel di Indonesia. Sekitar tahun 2001-2004 ia menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Dilansir dari Liputan6.com, setelah melepas bisnis ritelnya, Hari Darmawan merambah bisnisdi bidang pariwisata dengan membangun Taman Wisata Matahari di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Hari Darmawan lahir 27 Mei 1940 di Makassar. Ayahnya, Tan A Siong, adalah seorang pengusaha asal Makassar yang memiliki usaha produk pertanian dan sempat bangkrut, lalu memulai lagi usaha dari nol. Lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Hari Darmawan merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.

Di Jakarta ia menikahi Anna Janti, yang merupakan putri dari pemilik "Mickey Mouse", toko serba ada berukuran kecil di Pasar Baru. Hari membeli toko serba ada milik mertuanya tersebut dan mengembangkan usahanya hingga berkembang pesat. Dia lalu membeli toko serba ada di Pasar Baru bernama Toko De Zon, yang artinya The Sun atau Matahari. Hari mengganti nama toko itu menjadi Matahari. Krisis moneter 1997 membuat bisnisnya yang makin banyak pesaing, dan menjadi lesu.

Ia lalu menjual sebagian besar saham Matahari Department Store ke James Riady melalui grup Lippo. Setelah melepaskan usahanya, Hari Darmawan membuka perusahaan kembali yang dinamakan Pasar Swalayan Hari-hari. Hari Darmawan kemudian memutuskan tinggal di kawasan Cisarua, Bogor.

ap/ml (liputan6.com, berbagai sumber)