1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sanksi Baru Terhadap Iran

22 November 2011

Sebagai reaksi atas program nuklir Iran, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada mengumumkan sanksi baru terhadap negara itu. Kali ini, sektor keuangan dan energi menjadi target utama.

https://p.dw.com/p/13Esn
Gambar simbol konflik atom IranFoto: AP Graphics

Sanksi yang terbaru terutama ditujukan kepada Bank Sentral Iran, yang merupakan institusi terpenting dalam bisnis minyak. Penjualan minyak dan gas merupakan sumber dana penting bagi pemerintah Iran. Sekitar 70 persen pendapatan negara itu berasal dari sektor energi.

Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan Senin (21/11) malam, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebutkan, selama Iran melanjutkan langkah yang berbahaya, Amerika Serikat akan menemukan cara untuk mengisolasi dan meningkatkan tekanan terhadap rejim di Iran.

Dana Bagi Program Senjata Nuklir

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dalam konferensi pers menjelaskan langkah yang diambil Amerika Serikat, "Departemen Keuangan secara formal mengidentifikasi Iran sebagai lokasi praktek pencucian uang. Ini adalah peringatan resmi paling keras yang kami berikan. Transaksi dengan Iran mengandung resiko penyalahgunaan dana. Langkah ini akan dilengkapi dengan kebijakan lain yang dilakukan oleh Inggris dan Kanada dan kami harap ada sanksi tambahan dari mitra internasional kami pada hari-hari mendatang."

Yang dimaksud dengan 'penyalahgunaan dana' adalah, bahwa Iran bisa menggunakan dana tersebut untuk program senjata nuklirnya. karena itu, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada memperingatkan agar negara-negara mitranya tidak melakukan transaksi lagi dengan Bank Sentral Iran. Selain itu, Amerika Serikat juga bermaksud memperketat sanksi dalam bisnis energi. Perusahaan dan pengusaha diperingatkan untuk tidak menjalin bisnis dengan Iran.

Seruan Amerika Serikat

Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner menerangkan, "Jika Anda adalah institusi keuangan di manapun di dunia, dan Anda terlibat dalam sebuah transaksi dengan Bank Sentral Iran atau bank Iran lainnya yang beroperasi di dalam maupun di luar Iran, maka Anda menempuh resiko mendukung kegiatan ilegal Iran."

Dengan kata lain, Amerika Serikat ingin agar berbagai negara dan perusahaan swasta di luar Amerika Serikat menghentikan hubungan dagang dengan rejim di Teheran. Sebelumnya, Inggris juga mengumumkan akan menghentikan tranksaksi bisnis dengan bank-bank Iran. Pemerintah di London menyerukan pada semua bank di Inggris untuk menghentikan hubungan bisnis dengan lembaga keuangan asal Iran.

Menteri Keuangan Inggris George Osborne menerangkan, langkah ini dilakukan untuk mencegah Iran memproduksi senjata atom. Kanada juga memberlakukan sanksi serupa dan melarang tranksaksi keuangan dengan Iran.

Rusia Menolak Sanksi

Pemerintah Iran menolak sanksi baru terhadap negaranya dan menyatakan, sanksi itu tidak akan punya dampak besar. Juru bicara Kementrian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, mengatakan hari Selasa (22/11), sanksi terhadap Iran tidak akan berhasil, karena Iran masih punya hubungan dagang dengan negara lain.

Pemerintah Rusia menolak sanksi baru terhadap Iran dan menerangkan, langkah itu hanya akan menyulitkan upaya mengembangkan dialog konstruktif dengan Iran. Rusia memberikan bantuan teknis dan perlengkapan kepada Iran untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Iran dan Rusia menyatakan, reaktor ini digunakan hanya untuk kepentingan damai.

Hendra Pasuhuk/dpa/afp/rtr                                                                                                 Editor: Agus Setiawan