1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NASA Luncurkan Satelit Komunikasi

24 Januari 2014

Satelit telekomunikasi milik NASA semakin banyak. Kamis malam (23/01) badan antariksa AS itu meluncurkan Tracking and Data Relay Satellite (TDRS) generasi ketiga.

https://p.dw.com/p/1Awly
Peluncuran roket Atlas V oleh NASA, Kamis (24/01), yang membawa satelit TDRS-12Foto: picture-alliance/dpa

Sebuah roket tak berawak diluncurkan Kamis malam (23/01) dari Cape Canaveral, AS. Roket itu membawa satelit pelacak dan pengirim data (TDRS) generasi ketiga atau yang terbaru. NASA menggunakan satelit TDRS antara lain untuk mendukung tugas stasiun ruang angkasa dan teleskop angkasa Hubble. Jaringan satelit berada di ketinggian 35.886 kilometer dari bumi, di berbagai lokasi di atas katulistiwa, dan mendukung kontak dua arah yang berjalan terus-menerus dengan stasiun ruang angkasa serta enam astronot yang berada di dalamnya.

Sistem TDRS sangat vital dan dianggap kekayaan nasional. Program antariksa jaman modern akan sulit terlaksana, atau bahkan mustahil, tanpa pengumpulan data dan komunikasi yang disediakan satelit TDRS. Demikian dikatakan Badri Younes, salah satu administrator pada NASA, yang mengurus masalah komunikasi dan navigasi ruang angkasa. Stasiun di bumi, yang jumlahnya sedikit, hanya punya sebagian kecil kemampuan satelit komunikasi tersebut.

Hubble Telescope Pandora cluster
Gambar gugus bintang Pandora yang dikirim teleskop HubbleFoto: X-ray: NASA/CXC/ITA/INAF/J. Merten et al. Lensing: NASA/STScI; NAOJ/Subaru; ESO/VLT Optical: NASA/STScI/R. Dupke

Jadi Aset Nasional

Setiap satelit punya sepasang antena parabola yang garis tengahnya 4,5 meter. "Kita tidak hanya mendapat 100% data secara global, kita juga memperolehnya secara langsung, saat itu juga," dijelaskan Younes. Tanpa dukungan itu, hanya 10 atau 15% yang tercapai, ditambahkannya. "Tidak ada program penerbangan luar angkasa yang bisa didukung dengan kemampuan sekecil itu. Bahkan kemampuan kita untuk mengantisipasi keadaan darurat juga sangat kecil. Oleh sebab itu TDRS dinyatakan sebagai aset nasional," ujar Younes.

NASA adalah pengguna utama satelit tipe ini. Sistem TDRS kadang juga membantu badan antariksa negara lain, atau militer AS. Tahun 2002, sebuah satelit TDRS memungkinkan dokter-dokter dari Massachusetts, AS terlibat dalam operasi lutut yang diadakan di Kutub Selatan. Satelit TDRS yang terbaru harganya 350 juta Dolar. Satelit yang baru diluncurkan akan diberi nama TDRS-12 jika sudah sampai di orbitnya beberapa bulan mendatang.

NASA meluncurkan TDRS pertama tahun 1983, yang dibawa sebuah pesawat ulang-alik. Sementara satelit TDRS-11 mencapai orbitnya Januari 2013. Pejabat NASA mengatakan, badan itu memerlukan enam satelit TDRS yang aktif di orbitnya. Seri berikutnya, TDRS M akan siap dilunturkan awal 2020-an.

ml/hp (afp, ap, rtr)