1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Satu Lagi Penulis Cina Mengasingkan Diri

13 Januari 2012

Tekanan pemerintah Cina terhadap pejuang hak sipil meningkat sejak musim gugur tahun 2010. Sejumlah aktivis ditangkapi dan diintimidasi. Penulis ternama Yu Jie memilih hijrah ke Amerika Serikat.

https://p.dw.com/p/13j2F
Yu Jie saat diwawancarai di Beijing tahun 2010
Yu Jie saat diwawancarai di Beijing tahun 2010Foto: AP

Yu Jie (38) beserta istri dan anak lelakinya tiba di Washington DC pekan ini. Mereka memilih Amerika Serikat sebagai tempat tinggal yang baru, kemungkinan besar untuk selamanya. Yu menyatakan siap memberi detail penyiksaan yang ia dapat saat ditahan di Cina ketika bersaksi di hadapan panel Kongres Amerika pekan depan. Perlakuan terhadapnya memburuk sejak sesama disiden, Liu Xiaobo, menang Nobel Perdamaian tahun 2010.

Merasa tertekan

Tienchi Martin-Liao, pimpinan ikatan penulis independen Cina PEN yang turut didirikan oleh Yu, mengaku rekannya telah lama berencana meninggalkan Cina. "Ia tidak kuat lagi tinggal di Cina karena merasa tidak aman. Saya terima email dari Yu yang sudah berada di Virginia. Ia bilang tinggal bersama teman, dan akan mengabari rencananya ke depan dan tentang insiden yang terjadi," jelas Martin-Liao.

Insiden yang dimaksud terjadi musim semi tahun lalu saat Yu diculik, ditelanjangi, dan dipukuli hingga tak sadarkan diri. Para pelaku mengancam Yu untuk berhenti menulis artikel tentang pemerintah Cina. Dua komputer milik Yu yang dilepas dari penjara tahun lalu juga disita polisi. Tienchi Martin-Liao berkomentar, "Fakta bahwa Yu memilih mengasingkan diri menunjukkan bahwa situasi bagi kaum intelek Cina bukannya bertambah baik namun bertambah buruk."

Respon juru bicara kementerian luar negeri Cina atas kepergian Yu cukup tak acuh: "Saya tidak tahu siapa orang ini dan berapa banyak orang yang menganggapnya penulis ternama."

Sampul buku 'China's Best Actor: Wen Jiabao' karya Yu Jie
Sampul buku 'China's Best Actor: Wen Jiabao' karya Yu JieFoto: AP

Sepak terjang Yu Jie

Yu adalah teman dekat Liu Xiaobo yang kini mendekam di penjara, dan salah satu penandatangan 'Charter 08,' sebuah manifesto bagi kebebasan dan demokrasi di Cina. Sebagai penganut agama Kristen, Yu juga kerap mengkritik kontrol partai Komunis Cina atas kebebasan beragama. Di tahun 2006, ia bertemu dengan Presiden George W. Bush di Gedung Putih.

Tulisan Yu telah dilarang beredar di daratan Cina dalam 5 tahun terakhir, namun terus dipublikasikan di Hong Kong. Karya terbesarnya adalah kritik pribadi bagi Perdana Menteri Wen Jiabao, sebuah buku berjudul 'Aktor Terbaik Cina: Wen Jiabao' yang terbit tahun 2010. Berikut petikan wawancara Deutsche Welle dengan Yu di tahun 2010: "Baik bagi saya pengkritik ataupun Wen Jiabao dan pemerintah Cina yang dikritik, semua ini proses pembelajaran. Saya harus belajar mengkritik secara rasional dan obyektif. Dan pemerintah harus belajar menghadapi kritik."

Penulis Cina lainnya, Liao Yiwu, telah terlebih dahulu memilih hijrah ke Jerman Juli tahun lalu. Liao mengaku senang berada di Berlin karena dapat berbicara dan menulis dengan bebas.

Christoph Ricking/rtr/ap/Carissa Paramita

Editor: Hendra Pasuhuk