1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Satu Mayat Ditemukan Pasca Bentrokan

21 April 2012

Mayat seorang laki-laki, Sabtu (21/04) ditemukan di sebuah wilayah kelompok oposisi Bahrain setelah malam sebelumnya di tempat itu pasukan keamanan terlibat bentrok dengan pengunjuk rasa.

https://p.dw.com/p/14itg
Polisi Bahrain membubarkan demonstrasiFoto: picture-alliance/dpa

Ini adalah kasus kematian pertama pasca protes yang dilakukan kelompok oposisi bertepatan dengan penyelenggaraan Grand Prix Formula I di Bahrain. Mayat laki-laki bernama Salah Abbas Habib itu ditemukan di Shakhura.

Mayat laki.laki berusia kisaran 30 tahun itu ditemukan tergeletak di sebuah peternakan di desa tempat terjadinya bentrokan antara pasukan keamanan Bahrain dengan kelompok oposisi syiah. Polisi Bahrain meredakan protes itu dengan mengejar dan menyerang lalu memukuli dengan senjata para pengunjuk rasa yang sedang melakukan aksi damai.

Dalam pernyataan melalui jejaring sosial Twitter, Menteri Dalam Negeri Bahrain membenarkan adanya penemuan mayat di Shakhura. Ia mengatakan bahwa polisi kini sedang melakukan penyelidikan. Hingga kini belum jelas penyebab kematian Salah Abbas Habib.

Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa polisi anti huru-hara menyerbu saat para demonstran turun ke jalan pada hari Jumat (20/04) di sejumlah wilayah yang dihuni penduduk syiah di negara itu.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan menggunakan bom suara untuk menghalau para demonstran. Para demonstran membalas dengan melemparkan bom molotov dan batu ke arah polisi. Saksi itu manambahkan bahwa bentrokan berlangsung penuh kekerasan.

Protes yang dilakukan kelompok syiah belakangan semakin meningkat. Para pemimpin Bahrain yang berasal dari kalangan sunni berkeras akan tetap menyelenggarakan Grand Prix Formula I.

Gerakan Pemuda 14 Februari telah menyerukan melalui jejaring sosial untuk melakukan aksi “marah selama 3 hari”, yang bersamaan dengan penyelenggaraan balapan Formula I yang akan digelar pada hari Minggu (22/04).

Kelompok oposisi al-Wefaq memanfaatkan momentum balapan Formula I untuk menarik perhatian media atas tuntutan mereka agar pemerintah Bahrain melakukan reformasi.

Tahun lalu, penyelenggaraan balapan Formula I dibatalkan seiring bentrokan antara para demonstran dengan tentara pemerintah Bahrain yang menewaskan 35 orang.

afp/ ab