1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Satu Tahun Sejak Menghilangnya Pengacara Gao Zhiseng

5 Februari 2010

Pengalaman Gao Zhisheng diterbitkan 2007. Setahun sesudah itu ia dinominasikan sebagai calon pemenang hadiah Nobel Perdamaian. Namun tahun 2009 ia menghilang. Apakah ini kasus penghilangan paksa?

https://p.dw.com/p/Lu0C
Gao Zhisheng dalam sebuah wawancara di Beijing, 24 Februari 2006Foto: AP

Menghilang atau dihilangkan? Dalam kasus Gao Zisheng, pertanyaan itu belum terjawab. Pengacara itu menghilang ketika sedang jalan-jalan pagi pada Agustus 2009, demikian keterangan resmi petugas pemerintahan Cina. Namun baik kerabat, maupun pemerhati Hak Azasi Manusia beranggapan, kata “menghilang” yang digunakan, menutupi nasib yang jauh lebih buruk. Sejak tahun lalu mereka bersama-sama berusaha menemukan Gao Zisheng, di samping mendesak pemerintah Cina untuk memberitahukan di mana pengacara itu sebenarnya berada. Namun sampai kini tanpa hasil.

John Kamm dari Yayasan Dui Hua yang bermarkas di San Francisco mengeluhkan, “Pemerintah Cina tampaknya semakin tidak tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintah asing maupun organisasi independen dalam hal-hal yang berhubungan dengan hak azasi manusia.” Sepanjang tahun 2009 lalu, pemerintah Cina memang bungkam seribu kata soal ini. Tapi awal 2010, jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina, Ma Xiaxu menyatakan bahwa Gao Zhisheng kini berada di tempat semestinya. Pernyataan ini membuat heboh kalangan pemerhati, karena membakar dugaan bahwa Gao Zhisheng dibunuh dalam tahanan.

Namun Annee Kahler dari China Aid di Amerika Serikat menilai positif pernyataan itu, "Ini pertama kali pemerintah mengaku kepada publik bahwa mereka tahu Gao Zhisheng berada di mana, dan mungkin ia dipenjara. Itu kan berita bagus”. Juga John Kamm berpandangan bahwa ada kemungkinan, sang jurubicara itu hanya sekedar berkomentar dan seharusnya tidak diinterpretasi terlalu jauh.

Tak pelak lagi, Kementrian Luar Negeri Cinapun kemudian menyatakan tidak tahu menahu tentang keberadaan Gao Zhisheng. Hal yang menyebabkan Poon Kawai, seorang pengacara Hak Azasi Manusia di Hong Kong menyatakan, kecemasan yang tak dapat diucapkan di Cina. Ia memaparkan, “Kami kira, pemerintah Cina menahannya secara ilegal, dan menurut kami ia berhak menjalani proses hukum dan dihadapkan ke pengadilan. Kalau ia bersalah, maka ia seharusnya dihukum sepantasnya, tapi bila ia sama sekali tidak melanggar hukum, kenapa ia harus ditahan di lokasi tersembunyi? Kami kira, mungkin ia masih hidup. Pemerintah seharusnya menahan dia secara hukum dan memberitahukan di mana ia berada.”

Gao Zhisheng yang seorang pengacara itu terbiasa berhadapan dengan penguasa Cina. Sebelum menghilang, kesediaannya menangani kasus-kasus yang kontroversial berulang kali membuat pemerintah Cina marah. Setelah pembelaannya untuk kelompok Falun Gong, Gao Zhisheng dibui oleh polisi tahun 2006. Selama di penjara, ia disiksa.

Tahun 2007, pengalaman itu disampaikannya ke Kongres AS, dan untuk inipun ia kembali ditangkap oleh polisi Cina, yang mengancam, apabila apa yang dialaminya di penjara kali itu sampai bocor ke publik, maka ia akan harus membayarnya dengan nyawa.

Sarah Berning / Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk