1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sebuah Bom Sebagai Respon Rohingya?

5 Agustus 2013

Sebuah bom meledak di kuil Buddha di ibukota Indonesia yakni Jakarta. Dalam paket bom tertulis pesan “kami merespon jeritan Rohingya”.

https://p.dw.com/p/19JvF
Foto: CHRISTOPHE ARCHAMBAULT/AFP/Getty Images

Kasus ini menjadi ledakan terbaru kemarahan mayoritas muslim di Indonesia atas penderitaan ribuan Muslim Rohingya, yang terpaksa mengungsi dari kekerasan sektarian di Myanmar, yang mayoritas penduduknya adalah pemeluk Buddha.

Bom berkekuatan rendah, berisi potongan besi dan bola besi, meledak pada Minggu malam di kuil Buddha Ekayana, saat ratusan umat Buddha sedang berdoa, menyebabkan satu korban terpaksa diamputasi sebelah tangan dan kakinya.

Menurut Kepolisian Indonesia, bom kedua yang disiapkan gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap. Serangan ini hanya menyebabkan kerusakan kecil di kuil.

Respon atas Rohingya

Pimpinan kuil Ponijan Liaw mengatakan bahwa, rekaman gambar video CCTV menunjukkan seorang laki-laki yang mengenakan kaos putih memasuki kuil dan meletakkan dua bungkusan berwarna hijau dengan bom di dalamnya di samping dua pintu sebelum meninggalkan lokasi kejadian.

Ledakan itu terjadi beberapa saat setelah itu, kata dia.

Satu bungkusan berisi kata-kata “kami merespon jeritan Rohingya“, kata Liaw sambil menambahkan bahwa rekaman video itu kini sudah diserahkan kepada polisi.

Juru bicara kepolisian nasional Indonesia Ronny Sompie mengatakan bahwa pihak berwenang masih menyelidiki motif di balik serangan dan tidak bersedia memberikan komentar mengenai siapa kemungkinan yang bertanggung jawab atas serangan ini.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan bahwa pemboman itu “adalah sebuah provokasi yang bertujuan untuk mengadu domba Muslim dengan umat Buddha”.

“Saya yakin Muslim dan Buddhis tidak akan terpengaruh. Hubungan antara Muslim dan umat Buddha baik dan sejauh yang saya tahu, tidak pernah ada konflik antara Muslim dengan Buddhis di Indonesia.”

Teror sebelumnya

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djoko Suyanto mengutuk pelaku karena merusak “kedamaian Ramadhan,” bulan suci bagi Muslim yang akan berakhir pada akhir pekan ini dengan liburan Idul Fitri.

”Pasukan keamanan telah diperintahkan untuk segera memburu dan menangkap para pelaku,” tambah dia.

Kepolisian pada bulan Mei lalu menggagalkan sebuah rencana untuk mengebom kedutaan besar Myanmar di Jakarta, yang dilakukan kelompok garis keras Islam yang marah atas penderitaan Muslim Rohingya.

Sejumlah kerusuhan sektarian di Myanmar telah membuat sejumlah kalangan cemas atas masa depan reformasi politik dramatis di Negara itu, setelah lepas dari rezim junta militer yang berkuasa selama puluhan tahun.

ab/ hp (afp,rtr,ap)