1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sengketa Antara Spanyol dan Gibraltar

7 Agustus 2013

Spanyol mengancam menutup ruang udara bagi penerbangan ke Gibraltar dan memberlakukan pungutan khusus di perbatasan.

https://p.dw.com/p/19LRl
The Spanish fishing boat escorted by a Guardia Civil boat in waters near the Rock of Gibraltar, 16 August 2012.
Gibraltar SteuerparadiesFoto: picture-alliance/dpa

Spanyol marah karena Gibraltar menenggelamkan 70 blok beton di daerah lepas pantainya. Hal itu dilakukan untuk melindungi populasi ikan. Tapi blok-blok beton itu merusak pukat para nelayan Spanyol yang mencari ikan di daerah pantai.

"Suka cita di Gibraltar sudah berakhir!" kata Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo. Ia mengancam akan menutup ruang udara Spanyol bagi pesawat yang menuju Gibraltar. Semua orang yang ingin masuk ke Spanyol dari Gibraltar akan ditarik bayaran 50 Euro.

Sengketa daerah pantai antara Spanyol dan Gibraltar, yang merupakan daerah kekuasaan Inggris, memang sudah terjadi sebelumnya. Polisi pantai Inggris sering menghalau nelayan Spanyol yang ingin menangkap ikan dekat pantai. Sementara polisi Spanyol mengirim pengawalan khusus untuk para nelayan mereka.

Sengketa Daerah Pantai

Gibraltar adalah satu-satunya daerah jajahan Inggris di selatan Spanyol. Beberapa kali Spanyol menuntut agar kawasan ini dikembalikan, tapi ditolak Inggris. Dalam beberapa referendum yang dilaksanakan, hampir semua penduduk Gibraltar yang berjumlah sekitar 30.000 orang memilih berada di bawah administrasi Inggris.

Ketegangan terakhir dipicu oleh pertentangan tentang daerah pantai. Gibraltar menenggelamkan blok-blok beton yang berfungsi sebagai karang buatan bagi populasi ikannya. Kelompok pelindung lingkungan Greenpeace menyambut langkah itu, karena pukat yang dipakai nelayan Spanyol merusak terumbu karang. "Pukat-pukat ini mencapai dasar laut lalu ditarik oleh perahu. Ini merusak semua yang ada di dasar laut", kata juru bicara Greenpeace Elvira Jimenez.

Bagi pemerintah Spanyol, Gibraltar tidak punya wewenang atas daerah lepas pantai. Jadi mereka seharusnya tidak menenggelamkan blok-blok beton tanpa ijin Spanyol. Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo sudah lama mengecam status Gibraltar. Ia menyatakan tidak akan mengunjungi Gibraltar, selama bendera Spanyol tidak berkibar di wilayah itu.

Tahun 2006 Spanyol dan Inggris pernah membuat perjanjian untuk mengelola bandara Gibraltar bersama-sama. Tapi belakangan, ketegangan antara kedua negara meningkat lagi.

Warga Spanyol di Perbatasan Protes

Spanyol memang belum melaksanakan ancamannya menutup ruang udara dan menarik pungutan khusus 50 Euro. Tapi pengawasan di daerah perbatasan sekarang sudah diperketat. Semua mobil diperiksa dengan ketat. Orang harus mengantri lama untuk bisa masuk ke Spanyol. Protes lalu bermunculan.

Yang protes bukan hanya orang Gibraltar. Ada sekitar 6.000 warga Spanyol yang setiap hari melewati perbatasan. Walikota La Linea, Gemma Araujo kesal: "Apa mereka juga harus membayar 50 Euro setiap hari". La Linea terletak di perbatasan ke Gibraltar.

Para pengusaha La Linea ikut gusar. Selama ini mereka hidup dari bisnis di kawasan perbatasan. Para pengusaha mengundang Menteri Luar Negeri Spanyol datang ke La Linea agar bisa mengenal kota itu, sebelum ia melaksanakan ancamannya.

Uni Eropa mengimbau Spanyol agar tidak melakukan pengawasan berlebihan di perbatasannya. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague berusaha menenangkan situasi. "Kami setuju untuk bereaksi pada tindakan konkrit, bukan pada retorika. Kami akan membahas hal ini dengan Spanyol", kata Hague.

hp/ml (rtr, afp)