1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sengketa Perbatasan Thailand-Kamboja Kembali Berkobar

23 April 2011

Bentrokan baru antara pasukan Thailand dan Kamboja di perbatasan menewaskan sepuluh orang dalam dua hari terakhir ini.

https://p.dw.com/p/112sU
Warga desa Kamboja di perbatasan Thailand-Kamboja mengungsi ke Provinsi Oudor Meanchey, Sabtu (23/04).
Warga desa Kamboja di perbatasan Thailand-Kamboja mengungsi ke Provinsi Oudor Meanchey, Sabtu (23/04).Foto: Picture-Alliance/dpa

7500 warga desa sudah diungsikan dari kawasan hutan antara Candi Ta Moan dan Ta Krabey, demikian dinyatakan pemerintah Thailand. Di lain pihak, menurut keterangan pejabat Kamboja sekitar 200 keluarga sudah diungsikan dari wilayah perbatasan dekat kedua candi itu. Dalam dua hari terakhir, kawasan tersebut menjadi arena baku tembak antara pasukan Thailand dan Kamboja. Februari lalu 150 km arah timur dari kawasan tersebut, tepatnya di sekitar Candi Prasat Preah Vihear, terjadi bentrokan senjata antara militer kedua negara, memperebutkan kawasan situs purbakala yang berusia lebih dari 900 tahun itu.

Letnan Jenderal Thawatchai Samutsakorn dari militer Thailand mengungkapkan bahwa bentrokan Sabtu dini hari waktu setempat menewaskan seorang serdadunya. Sedikitnya 13 prajurit Thailand cedera, menurut pihak RS Phnom Dongrak di provinsi Surin. Sejak Jumat (22/04), bentrokan melukai setidaknya 32 tentara dari kedua belah pihak.

Kedua Pihak Saling Tuduh

Thailand dan Kamboja juga saling tuding mengenai siapa yang pertama kali menarik pelatuk senjata. Seperti pernyataan Thani Thongphakdi, jurubicara kementerian luar negeri Thailand. "Saya pikir insiden dimulai ketika pasukan Kamboja menembaki pihak Thailand."

Sementara itu di ibukota Kamboja, Phnom Penh, Chum Socheat, jurubicara kementerian pertahanan mengatakan, "Militer Thai melanggar garis perbatasan dan menyerang pos militer kami di sepanjang perbatasan dari Ta Krabey hingga wilayah Chub Koki yang berada jauh di tengah wilayah Kamboja."

Dalam pernyataan tertulis, kementerian pertahanan Kamboja menyebut bahwa serangan Thailand terhadap Kamboja bertujuan mengambil alih kedua candi yang diklaim milik Kamboja.

Sejak akhir Februari tahun ini, Thailand dan Kamboja menyepakati ditempatkannya pengamat dari Indonesia di wilayah yang disengketakan. Tapi saat ini militer Thailand menolak kehadiran para pengamat asing dan oleh sebab itu tidak ada lagi pengamat yang berada di daerah itu.

ASEAN Menyerukan Sengketa Diakhiri

Perhimpunan Negara Asia Tenggara ASEAN menyerukan diakhirinya pertempuran. Thailand dan Kamboja harus menyelesaikan sengketa secara damai, demikian dijelaskan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Indonesia saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN.

Bentrokan Terparah Februari 2011

Ada banyak titik perbatasan kedua negara yang tidak ditetapkan secara jelas. Pasalnya, di kawasan itu masih banyak ranjau darat yang tersebar sejak perang saudara di Kamboja berkecamuk.

Dalam beberapa dasawarsa terakhir, selalu terjadi ketegangan di wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand. Sengketa utama memperebutkan Candi Prasat Preah Vihear, yang diklaim kedua Negara. Pada tahun 1962, Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan bahwa candi dari abad ke-11 itu milik Kamboja. Namun gerbang utama candi tersebut berada di wilayah Thailand. Februari lalu, bentrokan parah terjadi di kawasan itu yang menewaskan sepuluh orang.

LS/CP//rtr/dpa/afp