1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

020611 de Maiziere Anschlag Afghanistan

2 Juni 2011

Sebuah bom kembali tewaskan seorang tentara Jerman di Afghanistan dan lukai lima lainnya, dua di antaranya luka berat. Meskipun demikian Menhan Jerman menyatakan, Bundeswehr tetap ambil bagian dalam misi di Hindukush.

https://p.dw.com/p/11TAh
Tentara Jerman dengan peti jenazah seorang rekan yang gugur di AfghanistanFoto: picture-alliance/dpa/Bundeswehr/Steffen Kascheik

Neraca yang menakutkan: Empat serdadu Jerman di Afghanistan tewas dan belasan lainnya terluka hanya dalam waktu sepuluh hari. Pada serangan terakhir, hari Kamis (02/06) pagi, seorang serdadu tewas ketika pansernya melewati sebuah jebakan bom di provinsi Baghlan. Untuk ketiga kalinya dalam waktu yang begitu pendek, Menteri Pertahanan Jerman, Thomas de Maizière harus mengadakan jumpa pers untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai tewasnya tentara Jerman akibat ledakan bom: „Berita ini menggoncangkan kita semua. Kita berduka atas tewasnya serdadu ini. Kita mengenang dan mendoakan almarhum serta sanak keluarganya."

Lima tentara Jerman lainnya cedera dalam ledakan itu, dan dua di antaranya luka berat. Mereka kemudian dibawa dengan helikopter ke rumah sakit militer di Kunduz dan Mazar-i-Sharif. Kembali Menhan de Maizière: „Tentara-tentara kita saat itu hendak mencari jebakan-jebakan bom agar sebuah jalan utama dapat kembali digunakan, supaya perkembangan perekonomian dapat berjalan. Justru inilah yang tidak diinginkan Taliban."

Verteidigungsminister Thomas de Maiziere
Menhan Jerman, Thomas de MaiziereFoto: AP

Bundeswehr tetap jalankan tugasnya di Hindukush

Ketua fraksi Partai Liberal FDP di parlemen, Rainer Brüderle, dan tokoh Partai Hijau, Renate Kühnast dan Jürgen Trittin mengutuk keras serangan tersebut. Kritik juga terdengar dari Ketua Partai Hijau Claudia Roth. Ia mengkritik strategi ofensif pasukan internasional ISAF di Afghanistan yang dilancarkan selama berbulan-bulan. Roth menilai strategi baru itu tidak mampu menstabilkan Afghanistan.

Menhan Thomas de Maizière juga khawatir atas peningkatan serangan terhadap angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr di Afghanistan belakangan ini. Meskipun demikian, de Maizière tetap tegas dalam sikapnya dan menyatakan, Bundeswehr tidak akan lari dari ancaman kekerasan. Selanjutnya de Maizière kembali membela kebijakan ISAF dan Bundeswehr di Afghanistan. „Strategi kita benar, ofensif. Taliban goyah, terutama di Afghanistan Utara. Oleh sebab itu, Taliban tidak punya pilihan lain kecuali sarana licik, yaitu teror dan serangan bom. Mereka berupaya menunjukkan kesan kuat, namun yang terlihat justru sebaliknya."

Trauerfeier toter Soldat Bundeswehr Afghanistan
Peti jenazah seorang serdadu Jerman yang gugur di AfghanistanFoto: AP

Rakyat Afghanistan perlu bantuan

Namun de Maizière mengaku bahwa pengembangan kebijakan politik di Afghanistan seharusnya dijalankan dengan lebih baik. Tetapi hal ini tidak dapat dilaksanakan tanpa keterlibatan Bundeswehr secara kontinyu di negeri itu. Ia menambahkan, serdadu Bundeswehr akan terus melakukan patroli dan mendukung mitranya di utara.

Mereka akan terus melatih anggota militer Afghanistan, supaya negeri itu mampu melakukan pengamanan sendiri. Rakyat Afghanistan memerlukan dukungan Jerman. Mereka percaya dan dapat mengandalkan pertolongan dari Bundeswehr. Demikian ungkap de Maizière yang menambahkan bahwa Jerman menundukkan kepala bagi serdadu yang gugur.

Thomas Latschan/Christa Saloh

Editor: Carissa Paramita