1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Seoul Bantah Isu Tes Nuklir Korut

8 April 2013

Korea Selatan membantah ada ada petunjuk bahwa Korea Utara mempersiapkan ujicoba nuklir. Rejim Korut melanjutkan provokasinya dengan menarik pekerjanya dari Kaesong.

https://p.dw.com/p/18BgB
ARCHIV - Raketenstarts in Nordkorea (Archivfoto vom 05.01.2009). Foto: KCNA +++(c) dpa - Bildfunk+++ GEEIGNET FÜR SOCIAL MEDIA
Atomtests in NordkoreaFoto: picture-alliance/dpa

Kementerian Pertahanan Korea Selatan membantah adanya kegiatan mencolok yang dilakukan militer Korea Utara. Seorang jurubicara Kementerian Pertahanandi Seoul menyatakan, tidak ada petunjuk persiapan ujicoba atom yang keempat dalam waktu dekat. ”Kami tidak melihat adanya gerakan yang menunjukkan bahwa mereka sedang mempersiapkan ujicoba nuklir”, katanya.

Sebelumnya, Menteri Unifikasi Korea Selatan Ryoo Kihl Jae menerangkan kepada sebuah komisi di parlemen, ada petunjuk bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan ujicoba nuklir yang baru. Namun ia tidak memberi keterangan lebih jauh.

Media di Korea Selatan juga mengutip sumber dinas rahasia dan memberitakan, sejak minggu lalu terlihat kegiatan yang meningkat di lokasi ujicoba atom di timur laut Korea Utara. Selain itu, Korea Utara mungkin mempersiapkan ujicoba peluncuran roket jarak menengah dari pantai timur.

Sementara itu, pemerintah di Pyongyang menyatakan akan menarik semua pekerjanya dari Kaesong. ”Kami akan menarik semua pekerja dari kawasan industri Kaesong”, kata pejabat Korea Utara Kim Yang Gon, seperti dikutip kantor berita resmi KCNA.

Ujicoba Atom Ketiga Bulan Februari

Setelah ujicoba atom tahun 2006 dan 2009, Korea Utara melakukan ujicoba ketiga bulan Februari lalu. Dewan Keamanan PBB kemudian memberlakukan sanksi terhadap negara itu. Sejak itu, rejim Korea Utara mengeluarkan berbagai ancaman terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Korea Utara antara lain menghentikan kesepakatan gencatan senjata dari tahun 1953 dan menyatakan ”situasi perang”. Minggu lalu, Korea Utara mengancam akan melakukan serangan atom ke Amerika Serikat.

Selain itu, rejim Korea Utara juga meminta kedutaan besar negara asing untuk meninggalkan negara itu dengan alasan, tidak bisa lagi memberi jaminan keamanan karena ancaman perang. Korea Utara memberi batas waktu sampai 10 April 2013. Tapi sampai saat ini, tidak ada kedutaan asing yang menarik personilnya dari Pyongyang.

Kritik Keras dari Cina

Cina mengeluarkan peringatan tajam kepada Korea Utara agar menghentikan provokasinya. Tanpa menyebut nama Korea Utara, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan, tidak ada negara yang dibolehkan untuk menjerumuskan satu kawasan atau bahkan seluruh dunia ke dalam krisis, hanya karena motif kepentingannya sendiri.

Para pengamat, termasuk mantan Duta Besar AS di Cina Jon Huntsman, menyebut kritik Cina terhadap rejim di Pyongyang sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi. Cina kelihatannya sudah kehilangan kesabaran dengan mitranya, kata Huntsman.

HP/DK (rtr, dpa, afp)