1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Separatis Tolak Gencatan Senjata

23 Juni 2014

Presiden Petro Poroshenko sudah mengumumkan gencatan senjata sepihak di Ukraina timur. Tapi kelompok separatis tetap bersikeras menuntut kemerdekaan dan melanjutkan pertempuran.

https://p.dw.com/p/1COAR
Foto: Alexander Khudoteply/AFP/Getty Images

Pertempuran masih terjadi secara sporadis di Ukraina timur, sekalipun Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Jumat lalu sudah mengumumkan gencatan senjata untuk tujuh hari. Menurut militer Ukraina, pos perbatasan di Luhansk mengalami serangan hari Minggu (22/06). Di kawasan Donetsk, kelompok separatis terlibat pertempuran dengan pasukan pemerintah dekat desa Siversk.

Pada hari Minggu, Ukraina dan Rusia sama-sama memperingati invasi Jerman bulan Juni 1941 ke Uni Soviet. Inilah operasi militer Nazi Jerman yang terbesar selama Perang Dunia II.

Setelah meletakkan karangan bunga di Makam Pahlawan Tak Dikenal di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin menyayangkan perkembangan konflik di Ukraina dan menuntut agar dilaksanakan dialog.

"Tidak diragukan lagi, pengumuman gencatan senjata oleh Presiden Poroshenko adalah bagian penting dari solusi konflik, yang tidak bisa dicapai tanpa sebuah perundingan. Rusia akan mendukung tujuan ini, tapi yang paling penting adalah memulai proses politiknya", kata Putin.

Perancis dan Jerman desak perundingan

Poroshenko mengumumkan 15 butir agenda perdamaian yang akan menjadi bahan perundingan dengan kubu separatis. Antara lain desentralisasi, wewenang yang lebih besar bagi otoritas daerah, pemilu regional dan perlindungan bagi etnis Rusia dan bahasanya.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande hari Minggu kembali melakukan pembicaraan telepon dengan Putin dan meminta Rusia mendukung uapya penyelesaian konflik. Merkel juga mendesak Putin mengamankan perbatasan Rusia-Ukraina.

Hari Senin (23/06), para menteri luar negeri Uni Eropa berkumpul di Luksemburg untuk membahas situasi di Ukraina. Menteri Luar Negeri Ukraina yang baru, Pavlo Klimkin, juga akan hadir dalam pertemuan itu.

Separatis tolak gencatan senjata

Kelompok separatis di Ukraina timur menyatakan mereka tidak tertarik melakukan perundingan karena yang mereka tuntut adalah kemerdekaan.

"Kakek dan nenek saya mati ketika berperang melawan Nazi dalam Perang Dunia II", kata seorang pemberontak bernama Andriy kepada kantor berita AFP, sambil mengangkat senapan mesinnya. "Karena itu saya akan terus berjuang."

Para pemimpin kelompok separatis yang menyebut dirinya Republik Rakyat Donetsk menyatakan menolak gencatan senjata karena hanya diumumkan secara sepihak oleh Presiden Ukraina, dan tidak dirundingkan sebelumnya dengan mereka.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengimbau kepada semua pihak yang bersengketa di Ukraina agar menghentikan semua kegiatan militer dan duduk bersama untuk berunding.

hp/ab (afp, rtr)