1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Seputar Kematian Pablo Neruda

3 Mei 2013

Pemeriksaan awal atas jasad Pablo Neruda menunjukkan kanker prostat menyebar di tubuh penyair itu sebelum wafat tahun 1973. Namun temuan itu masih tidak menepis spekulasi bahwa pemenang Nobel sastra itu mati dibunuh.

https://p.dw.com/p/18RB8

Eduardo Contreras, pengacara dari Partai Komunis Chile mengatakan bahwa penyelidikan mengenai penyebab kematian Neruda masih akan berlanjut dan temuan bahwa kanker telah menyebar tidak menutup kecurigaan bahwa pemenang Nobel sastra itu tewas dibunuh.

Sisa jasad Neruda digali pada 8 April lalu di tengah munculnya kembali kecurigaan lama bahwa ia bisa jadi telah diracun oleh rejim militer yang dipimpin Jenderal Augusto Pinochet.

Hasil pemeriksaan ini didasarkan atas hasil sinar X atas sisa tulang Neruda, dan langkah berikutnya, para hakim masih menunggu hasil pemeriksaan racun oleh North Carolina State University.

Dibunuh Diktator militer?

Hakim Mario Carroza memerintahkan penggalian kuburan setelah adanya permintaan dari Partai Komunis Chile, di mana Neruda merupakan salah satu anggotanya. Yayasan Neruda awalnya menolak penggalian.

Hakim membuka kembali penyelidikan kasus ini pada tahun 2011 setelah empat dekade klaim sopir Neruda bahwa penyair itu dibunuh oleh para agen rejim Pinochet.

Sopir penyair itu, Manuel Araya, selama puluhan tahun meyakini bahwa Neruda dibunuh.

Neruda wafat di rumah sakit pada 23 September 1973, akibat dugaan penyakit kanker prostat yang ia derita saat itu. Araya mengatakan bahwa Neruda menelepon dirinya hari itu dari rumah sakit dan penyair itu mengatakan bahwa ia telah diberi suntikan di perut pada saat sedang tidur dan suntikan itu membuat ia merasa tidak enak badan.

“Neruda pasti dibunuh, karena dia belum pantas mati (saat itu-red), dan jika mereka tidak memberinya suntikan di perut dia mungkin tidak akan mati,“ kata Araya bulan lalu.

Sebagai tambahan keterangan sang sopir pribadi, pengaduan resmi mengenai kecurigaan seputar kematian Neruda juga didasarkan kutipan seorang saksi yang mengatakan bahwa penyair itu berada dalam keadaan sehat hingga hari sebelum kematiannya dan tidak menunjukkan tanda-tanda yang konsisten dengan gejala penyakit kanker akut.

Tim dokter yang menangani Neruda juga diperiksa dalam kaitan dengan kematian tahun 1983 di rumah sakit yang sama terkait kematian bekas presiden Chile Eduardo Frei (1964-70). Seperti Neruda, Frei wafat di rumah sakit Santa Maria selama masa kediktatoran militer menyusul komplikasi yang ia derita dalam sebuah bedah rutin.

Ingin memimpin perlawanan dari Meksiko

Neruda meninggal dunia 12 hari setelah presiden sosialis Salvador Allende (1970-73) digulingkan oleh kudeta militer yang dipimpin Pinochet. Neruda saat itu berencana mengasingkan diri dan memipin perlawanan atas rejim Pinochet dari Meksiko, saat ia terdiagnosa menderita kanker prostat.

Ia wafat satu hari menjelang keberangkatannya menuju Meksiko. Duta Besar Meksiko untuk Chile saat itu telah mempersiapkan pesawat khusus untuk menerbangkan Neruda, dan ketika Neruda wafat pesawat itu masih menunggu, siap membawanya pergi meninggalkan Chile.

Jasad Neruda masih akan menjalani pemeriksaan oleh tim ahli internasional selama beberapa bulan ke depan.

Neruda meraih penghargaan Nobel sastra pada tahun 1971 dan dikenal karena puisi cinta dan “"Canto General" -- sebuah puisi epik tentang sejarah dan rakyat Amerika Selatan.

ab/hp (dpa/ap/afp)