1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Bom Guncang New Delhi

7 September 2011

Sebuah bom yang diduga kuat disembunyikan dalam sebuah tas tangan meledak hari Rabu (07/09) di luar gedung pengadilan tinggi di New Delhi. Sedikitnya 10 orang tewas dan mencederai 61 orang lainnya.

https://p.dw.com/p/12UGd
Seorang korban bom di dibawa ke Rumah Sakit di New Delhi.Foto: dapd
Ledakan bom terjadi Rabu pagi pada jam sibuk. Menurut polisi, bom berkekuatan besar itu diletakkan dekat salah satu gerbang utama. Siapapun pelakunya, ia paham betul waktu yang tepat untuk menyebabkan korban sebanyak mungkin. Sekitar 100 orang tengah antri untuk mendapatkan tanda masuk di bagian resesionis.
 
"Saya baru saja keluar dari gerbang setelah menurunkan bos saya, saat mendengar ledakan keras dari sebelah kiri. Kekuatan ledakannya begitu keras sampai mobil yang saya kendarai hampir terguling," kata seroang saksi mata.
 
Ia melihat orang-orang lari menghambur, berteriak. Ada yang bercucuran darah, beberapa tergeletak di lantai.
 
India kerap menyaksikan serangan bom mematikan dan pemerintah secara teratur menmpatkan ibukota New Delhi dalam kondisi waspada. Menteri Dalam Negeri Palaniappan Chidambaran mengatakan kepada parlemen hari Rabu (07/09), New Delhi adalah target bagi kelompok-kelompok teroris.
 
Pada tahap ini, tidak mungkin untuk mengidentifikasi kelompok yang bertanggungjawab. Dalam tahun-tahun terkahir, banyak tindakan diambil untuk memperkuat polisi di Delhi. meski begitu, dan walaupun polisi selalu dalam kewaspadaan tinggi, tetap saja terjadi peristiwa tragis. Tujuan kelompok teroris adalah menyebarkan ketakutan dan mendestabilisasi negara ini, pemerintha mengutuk keras serangan teror in", kata Chidambaran.
 
Indien Bombenanschlag Neu Delhi
Polisi berjaga di lokasi kejadian, pengadilan tinggi di New Delhi.Foto: dapd
 
Tetapi, pejabat India lainnya mengatakan, kelompok militan Harkat-ul-Jamil (HUJI) mengirimkan email yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan. Kepala Badan Investigasi nasional (NIA) S.C. Sinha mengatakan kepada wartawan, surat elektronik itu akan diperiksa dengan cermat karena HUJI adalah kelompok teroris yang sangat terkenal, yang menjadikan India sebagai salah satu targetnya.
 
Dalam email kepada NIA, kelompok itu menyerukan agar India mencabut hukuman mati kepada seorang pria yang dituduh terkait serangan di parlemen India tahun 2001, yang kini menunggu eksekusi hukuman gantung. HUJI, yang terhubung dengan Al Qaida, bermarkas di Pakistan dan Bangladesh.
 
Serangan bom terjadi saat PM India Manmohan Singh melawat ke Bangladesh. Ini kunjungan pertama PM India ke negara tetangganya itu dalam 12 tahun terakhir.
Singh mengutuk serangan tersebut, menyebutnya 'tindakan pengecut yang biasa dilakukan teroris'. Kepada reporter televisi di Dhaka, ia mengatakan tidak akan tunduk pada tekanan terorisme.
 
Indien Bombenanschlag Neu Delhi
Polisi mengamankan tempat kejadian.Foto: dapd
 
"Ini adalah perang yang panjang dimana semua partai politik dan seluruh rakyat India harus bersatu agar momok terorisme dapat dihancurkan", kata Singh.
 
Namun ledakan bom yang terjadi di pengadilan tinggi New Delhi memperbaharui kekuatiran tentang kemampuan aparat untuk menghindari serangan, terutama di kawasan sensitif dan beresiko tinggi.
 
Pemerintahan Manmohan Singh berjanji memperbaiki aparat keamanan India sampai ke akar-akarnya. Tetapi kritik menyebutkan, reformasi tidak memadai
 
rtr/dpa/Renata Permadi
Editor: Vidi Legowo

 

"