1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Bom Kembali Guncang Pakistan dan Afghanistan

2 Juli 2010

Dua serangan bom bunuh diri menyerang tempat ziarah Sufi di Lahore, Pakistan Timur, Kamis (01/07) malam waktu setempat. Tekanan terhadap pemerintah Pakistan pun terus meningkat untuk menjamin keamanan warga minoritas.

https://p.dw.com/p/O9FD
Petugas keamanan dibantu warga sipil menggotong salah seorang korban tewas akibat serangan bom di LahoreFoto: ap

Serangan di Lahore ini telah menewaskan sedikitnya 42 orang dan melukai 175 lebih orang, demikian menurut pihak berwenang. Angka tersebut diperkirakan masih akan bertambah. Serangan terhadap tempat ziarah Sufi ini adalah serangan besar kedua pekan-pekan terakhir di kota Lahore, ibukota Provinsi Punjab, Pakistan.

Belakangan, kelompok radikal makin aktif di kawasan ini. Mei lalu, serangan ganda terhadap mesjid kaum Ahmadiyah di Lahore menewaskan 80 lebih orang. Sebelumnya, serangan bom bunuh diri ganda dekat markas militer di Lahore menewaskan 50 orang. Serangan terakhir terhadap tempat ziarah Sufi diduga didalangi kelompok radikal yang dekat dengan Taliban.

Menyusul serangan Kamis (01/07), keamanan diperketat di semua tempat ibadah dan ziarah Sufi di Pakistan. "Kami tetap bersikap damai, tapi janganlah menantang kesabaran kami," demikian Ragib Naeemi, petinggi agama yang anti-Taliban. Ia menuntut agar pemerintah Pakistan tak hanya melarang organisasi berhaluan keras tertentu. Pemerintah hendaknya juga membatasi gerak-geriknya, karena kelompok yang dilarang ternyata tetap beroperasi di Pakistan di bawah nama lain, demikian Naeemi yang ayahnya terbunuh dalam serangan bunuh diri kelompok radikal di Lahore, tahun 2009 lalu.

Belakangan, kelompok radikal meningkatkan serangannya di seluruh Pakistan sebagai aksi balasan atas ofensif militer yang dilancarkan di dekat perbatasan Pakistan dengan Afghanistan. Operasi militer besar-besaran ini memang dilancarkan untuk memukul mundur kelompok radikal yang bermarkas di kawasan barat laut Pakistan. Serangan Kamis (01/07) kemarin kemungkinan didalangi kelompok militan yang kerap disebut 'Taliban Punjab'. Kelompok yang diduga bekerja sama dengan Taliban di Afghanistan ini menggoyahkan keamanan di provinsi Punjab yang merupakan pusat ekonomi dan budaya Pakistan.

Situasi keamanan di negara tetangga Pakistan, yaitu Afghanistan, juga terus menegang. Serangan bunuh diri terhadap organisasi bantuan asal Aerika Serikat, Jumat (02/07), menewaskan tiga warga asing dan dua petugas keamanan Afghanistan. Gubernur Kunduz Mohammad Omar mengatakan, tiga korban asing masing-masing berasal dari Jerman, Inggris dan Philippina. Seorang polisi dan seorang petugas keamanan Afghanistan juga dilaporkan tewas dalam baku tembak selama enam jam itu. NATO mengkonfirmasikan bahwa serangan dilakukan sedikitnya enam anggota kelompok militan. 22 orang yang terluka, di antaranya warga sipil dan petugas keamaman, dilarikan ke rumah sakit.

Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengecam keras serangan terhadap salah satu organisasi bantuan yang fokus pada pembangunan infrastruktur pasca konflik. NATO menyebutnya sebagai "upaya intimidasi warga Afghanistan dan masyarakat internasional yang berusaha keras untuk meningkatkan taraf hidup di Afghanistan."

Kelompok radikal Taliban meningkatkan serangannya untuk meningkatkan cakupan pengaruhnya yang sementara ini masih terpusat di selatan Afghanistan. Akibat ofensif kelompok Taliban ini, jumlah serangan juga meningkat di Kunduz, kawasan utara Afghanistan yang selama ini tergolong tenang dan aman.

Ziphora Robina/dpa/rtre
Editor: Hendra Pasuhuk