1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Bunuh Diri atas Tiga Hotel di Baghdad

25 Januari 2010

Teroris kembali beraksi di Baghdad. Tiga serangan bunuh diri dengan minibus bermuatan bom dilancarkan dalam waktu yang hampir bersamaan terhadap tiga hotel di Baghdad yang dihuni oleh banyak warga asing dan jurnalis.

https://p.dw.com/p/Lgeo
Polisi Irak evakuasi korban serangan bom di Baghdad (25/01)Foto: AP

Teroris lagi-lagi beraksi di pusat kota Bagdad. Puluhan orang tewas dan luka-luka dalam serangan yang tampaknya direncanakan dan dilakukan secara terkoordinir itu. Kali ini tiga hotel besar yang menjadi target serangan bom mobil hari Senin (25/01). Setidaknya 36 orang tewas dan 71 orang cedera pada ledakan menjelang pemilihan umum di Irak beberapa pekan ke depan.

Para politisi Irak dan angkatan bersenjata Amerika Serikat sebelumnya telah memperingatkan akan terjadinya peningkatan aksi kekerasan sehubungan dengan digelarnya pemilu tanggal 7 Maret mendatang. Pemilihan umum parlemen itu merupakan yang kedua kalinya sejak dijatuhkannya Saddam Hussein tahun 2003. Tetapi penggulingan Saddam Hussein itu menimbulkan perlawanan berdarah yang hingga kini belum mereda.

Irak Anschlag auf Hotels in Bagdad
Asap di atas Sheraton Hotel BaghdadFoto: AP

Teroris ingin hambat proses demokrasi

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dalam reaksinya menanggapi rangkaian serangan di Bagdad itu mengatakan, kelompok ekstrimis hendak mencoba menghalangi proses demokrasi di Irak.

Serangan bom pertama hari Senin (25/01) menghantam hotel The Palestine dan Sheraton di kawasan Abu Nawaz yang terletak di pusat kota Baghdad dekat lokasi di mana patung besar Saddam Hussein ditumbangkan tujuh tahun yang silam. Demikian diungkapkan oleh seorang pejabat kementrian dalam negeri.

Target serangan bom yang kedua dan ketiga adalah hotel Babylon di kawasan Karrada di pusat ibukota serta hotel Hamra di Jadriyah, sebelah selatan Bagdad. Ledakan itu terjadi hanya beberapa menit setelah ledakan pertama. Juru bicara militer Irak di Bagdad, mayor jenderal Qassim Atta mengatakan, ketiga ledakan itu merupakan serangan bom bunuh diri. Jalan-jalan menuju ketiga hotel itu kemudian langsung ditutup dan dengan begitu para jurnalis tidak dapat mendekati lokasi kejadian.

Irak Anschlag auf Außenministerium in Bagdad
Serangan terhadap gedung Deplu Irak di Baghdad (24/08/09)Foto: AP

Simbol wisata Irak sebagai sasaran

Sumber aparat keamanan mengungkapkan, mula-mula terjadi bentrokan bersenjata di dekat hotel Hamra, yang diduga sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian pihak keamanan sebelum pelaku serangan bunuh diri mengendarai mini bus yang dimuati bom ke hotel-hotel yang dijadikan sasaran. Beberapa saat setelah itu pelaku serangan meledakkan dirinya.

Ledakan pertama di Abu Nawaz mengguncang kawasan seluas beberapa kilometer dari lokasi kejadian dan menimbulkan asap besar di udara yang tingginya ratusan meter. Serangan hari Senin itu berbeda dari aksi serangan bom besar sebelumnya di Bagdad. Kali ini yang menjadi sasaran bukanlah gedung-gedung pemerintah, melainkan hotel-hotel yang merupakan salah satu dari sejumlah kecil simbol turisme di negeri ini.

Ledakan itu terjadi sekitar 90 menit setelah pemerintah Irak mengumumkan bahwa saudara sepupu Saddam Hussein, Ali Hassan al-Majid yang juga dikenal sebagai "Ali Kimia" telah menjalani hukuman mati karena terbukti bersalah dalam pembantaian masal kaum Kurdi dengan gas beracun di Halabja tahun 1988. Sekitar 5.600 orang tewas dalam serangan di kota sebelah utara Irak itu.

Irakisches Parlament in Bagdad
Parlemen IrakFoto: AP

Kecemasan menjelang pemilu meningkat

Pada bulan Agustus, Oktober dan Desember tahun lalu sekitar 400 orang tewas dan 1.000 orang luka-luka dalam berbagai serangan bom mobil yang terkoordinir terhadap gedung-gedung milik pemerintah Irak, termasuk gedung kementrian keuangan, kementrian luar negeri dan kehakiman.

Kelompok perlawanan yang tahun lalu sempat melemah kekuatannya, telah mengubah taktiknya pada enam bulan terakhir ini. Dan mencatat peningkatan keberhasilan dengan cara menyerang target "keras", yaitu gedung-gedung milik pemerintah ketimbang yang disebut target lunak seperti bangunan di kawasan milik warga sipil. Kekhawatiran atas meluasnya kekerasan semakin terasa menjelang pemilu parlemen yang akan digelar bulan Maret nanti. Para pengamat menilai pemilu ini sebagai langkah yang menentukan untuk mengkonsolidasikan demokrasi di Irak dan menjamin penarikan keseluruhan pasukan AS yang direncanakan akan dilaksanakan pada akhir tahun 2011.

CS/AS/dpa/ap/dpae