1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Induk Bom Hancurkan Sarang ISIS

14 April 2017

Serangan induk semua bom ke kubu ISIS di Afghanistan menewaskan sedikitnya 36 orang militan. Serangan udara AS itu disebut dikoordinasikan dengan pemerintah di Kabul.

https://p.dw.com/p/2bE7Z
GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast bomb
Foto: picture-alliance/DoD/Newscom

Bom non-nuklir terbesar "Massive Ordonance Air Blast Bomb" atau dipelesetkan jadi "Mother of All the Bomb" - MOAB GBU-43/B yang dijatuhkan angkatan udara AS di distrik Achin, bagian timur provinsi Nangarhar, Afghanistan dilaporkan membunuh sedikitnya 36 militan Islamic State - ISIS. Kementrian pertahanan Afghanistan juga mengkonfirmasi laporan tersebut.

"Dampak ledakan bom yang disebut induk semua bom yang dijatuhkan dari pesawat Hercules C130 itu mampu menembus jaringan terowongan atau gua bawah tanah tempat milisi ISIS bersembunyi," demikian keterangan pemerintah di Kabul. Presiden AS Donald Trump sebelumnya memuji operasi itu sebagai sangat sukses.

US drops largest non-nuclear bomb in Afghanistan

MOAB adalah bom sepanjang 9 meter dengan daya ledak setara 11 ton TNT. Induk semua bom dikendalikan dengan GPS agar secara akurat mengenai sasaran. Bom dirancang untuk memberikan intimidasi dan membersihkan kawasan luas yang dikuasai lawan.

Koordinasi dengan pemerintah Afghanistan

Istana kepresiden Afghanistan menegaskan, serangan perdana MOAB itu dilancarkan dengan berkoordinasi bersama pemerintah di Kabul.

"Serangan udara tersebut dirancang untuk mendukung sukses operasi militer sebelumnya yang dilancarkan angkatan udara AS di kawasan.

Siaran pers yang dirilis militer AS di Afghanistan menyebutkan, mereka mengambil langkah preventif semaksimal mungkin untuk mencegah jatuhnya korban warga sipil. Serangan merupakan bagian operasi untuk menghancurkan ISIS di Afghanistan, demikian siaran pers Pentagon.

Islamic State atau ISIS yang mendapat perlawanan hebat di Suriah dan Irak serta mulai mengalami kekalahan, sejak beberapa waktu belakangan melebarkan sayapnya ke Afghanistan serta ke kawasan Asia Tenggara. Keberadaan ISIS di Afghanistan disambut kelompok Taliban serta milisi garis keras lainnya di negara tetangga Pakistan dan Uzbekistan.

as/yf(afp,dpa,rtr,ap)