1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Taliban Bayangi Jirga Perdamaian

2 Juni 2010

Sebetulnya Jirga Perdamaian di Afghanistan bertujuan membahas peluang perdamaian dengan Taliban. Tapi pada pembukaan Rabu (02/06), Jirga Perdamaian yang digelar selama tiga hari ini menjadi sasaran serangan Taliban.

https://p.dw.com/p/NfdJ
President Karzai meminta 1600 delegasi tetap duduk tenang, setelah terdengarnya ledakan saat pembukaan Jirga PerdamaianFoto: AP

Sedikitnya lima ledakan yang diduga akibat serangan roket serta tembakan-tembakan terdengar di dekat tenda besar tempat berlangsungnya Jirga Perdamaian. Saat itu sekitar 1600 wakil politik dan kelompok masyarakat, baik dari Afghanistan maupun diplomat Barat hadir dalam pembukaan konferensi tersebut.

Salah seorang organisator jirga mengatakan target tiga pelaku bom bunuh diri yang mengenakan burka adalah konferensi Jirga Perdamaian yang dijaga 12 ribu petugas keamanan, tapi serangan itu gagal.

Menurut Ghulam Farooq Wardak tiga orang yang mengenakan burka perempuan memasuki sebuah rumah yang sedang dibangun dan menembakkan granat roket ke arah tenda. Syukurlah dua dari mereka tewas membayar tindak kriminalnya. Orang ketiga berhasil tertangkap. Demikian disampaikan Wardak kepada para delegasi.

Sebetulnya apa yang disebut konferensi Jirga Perdamaian bertujuan membahas kemungkinan program perdamaian dengan Taliban. Sekitar 130 juta Euro dana yang berasal darinegara donor untuk membiayai program perdamaian, berupa rangsangan dana bagi terciptanya lapangan kerja dan tempat pelatihan serta bantuan pembangunan bagi daerah asal masing-masing pejuang radikal Taliban, yang bersedia meletakkan senjatanya. Seperti tradisi ratusan tahun para kepala suku melakukan pertemuan di bawah tenda putih. Konferensi Jirga Perdamaian ini digelar di barat kota Kabul. Ketakutan terjadinya serangan di tempat ini sangat besar, yang juga terbukti dengan insiden yang terjadi. Tapi bagi warga Afghanistan ketakutan semacam itu sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari, juga 9 tahun setelah tergulingnya Taliban, seperti dituturkan seorang penduduk di Kabul. Ia sendiri tidak menaruh harapan besar pada Jirga Perdamaian

„Jirga ini sebetulnya hanya show. Bagi warga Afghanistan tidak akan ada perubahan. Jika Karzai benar-benar menginginkan stabilitas dan perdamaian ia mula-mula harus menciptakan hukum dan ketertiban di Afghanistan.“

Kelompok Taliban mengaku telah menempatkan empat pelaku bom bunuh diri yang diperlengkapi dengan roket dan senjata untuk melakukan serangan terhadap jirga dari atap sebuah rumah. Dua ledakan terdengar ketika Presiden Afghanistan Hamid Karzai sedang menyampaikan pidato pembukaan, yang mengecam Taliban telah menyebabkan penderitaan dan melakukan penekanan.

Presiden Afghanistan itu tidak sampai terluka dan melanjutkan pidatonya. „Jangan khawatir. Tetaplah duduk dengan tenang, semua baik-baik saja. Kami sudah biasa dengan itu. Semua orang sudah biasa akan hal itu, bahkan anak laki-laki saya yang berusia tiga tahun juga sudah biasa dengan hal itu. Demikian dikatakan Karzai. Sementara ledakan ketiga terjadi beberapa saat kemudian, beberapa ratus meter dari tenda Jirga Perdamaian. Karzai meninggalkan jirga setelah penyampaian pidato, dengan pengawalan ketat. Sementara rumah yang menjadi lokasi aktivitas para teroris sudah dikepung polisi. Sampai berita ini diturunkan dokter pada rumah sakit di Kabul menerangkan dua orang luka-luka akibat serangan roket.

Dyan Kostermans/dpa/AFP/DW

Editor: Hendra Pasuhuk