1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan terhadap Jemaah Ahmadiyah Tewaskan Tiga Orang

6 Februari 2011

Serbuan sekelompok warga terhadap jemaah Ahmadiyah di Banten merenggut sedikitnya tiga korban jiwa dam melukai lima orang lainnya. Polisi dinilai tidak cukup bertindak untuk mencegah insiden tersebut.

https://p.dw.com/p/10Bmu

Lebih dari 1000 penduduk di desa Cikeusik, Pandeglang, Banten, menyerang sekitar 15 anggota jemaah Ahmadiyah yang tengah berkumpul. Insiden tersebut sedikitnya merenggut tiga korban jiwa dan melukai empat orang lainnya.

Kejadian bermula ketika massa mendatangi acara silaturahmi jemaah Ahmadiyah di sebuah rumah anggota. Saksi mata melaporkan, massa datang dengan dilengkapi senjata tajam, seperti golok, bambu runcing atau batu.

Meski sudah dihadang polisi, massa yang mengamuk berhasil menerobos masuk ke rumah dan mengejar anggota Ahmadiyah yang mencoba melarikan diri.

Korban tewas akibat serangan brutal dengan senjata tajam dan benda tumpul. Menurut laporan kantor berita radio 68H, jenzah korban bahkan sempat digantung di sebuah pohon di depan rumah korban yang dirusak.

Menurut pengakuan seorang korban, polisi telah mengetahui adanya rencana serangan terhadap kegiatan Ahmadiyah oleh kelompok yang menamakan diri Gerakan Islam Cikeusik itu sejak sehari sebelumnya.

Kapolri, Jendral Timur Pradopo juga mengaku pihaknya telah mengamankan salah seorang pemimpin Ahmadiyah, Ismail Suparman. Menurut Ismail, saat dipanggil ia diperingati oleh polisi akan adanya serangan tersebut.

Belum jelas kenapa polisi tidak menurunkan personelnya untuk mencegah munculnya tindak kekerasan.

"Presiden sangat prihatin. Pemerintah mengecam keras tindakan dari siapapun kepada siapapun secara anarkis dan melanggar hukum, apapun alasannnya," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto dalam sebuah jumpa pers di Jakarta.

Kendati demikian Hingga kini kepolisian belum memeriksa atau pun menangkap pelaku terkait bentrokan tersebut. Setelah insiden polisi menunrunkan sekitar 200 personelnya ke lokasi kejadian untuk berjaga-jaga.

Rizki Nugraha/ap/rtr//Ed.: Setiawan