1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Akademi Polisi Pakistan Diserang

25 Oktober 2016

Sedikitnya 60 tewas dan lebih 100 terluka akibat serangan teroris ke Akademi Polisi Pakistan di Quetta. Inilah serangan teror paling mematikan berikutnya di kota basis Taliban itu.

https://p.dw.com/p/2RfDB
Pakistan Anschlag auf Polizeischule
Foto: picture-alliance/dpa/J. Taraqai

Tiga orang penyerang bersenjata lengkap dan mengenakan rompi bom bunuh diri yang diduga kuat anggota kelompok radikal yang berafiliasi ke Taliban Pakistan, menyerbu akademi polisi di Quetta dan menembak mati sedikitnya 60 kadet. "Penyerang berpakaian tempur menyerbu barak tempat tidur 700 kadet dan mulai melancarkan tembakan dari senapan Kalashnikov", ujar seorang kadet.

Para penyerang juga dilaporkan menyandera sejumlah kadet. Menteri dalam negeri provinsi Baluchistan, Mir Sarfaraz Bugti menyebutkan, pelaku menembak membabi buta di barak tempat kadet tidur. "Dua pelaku kemudian meledakkan diri dan pelaku ketiga ditembak mati oleh aparat keamanan", kata Bugti menambahkan.

Sejauh ini belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan maut di akademi polisi Quetta, ibukota provinisi Baluchistan, Pakistan. Namun komandan militer di Baluchistan, jenderal Sher Afgun mengatakan kepada media, hasil penyadapan komunikasi menunjukkan, penyerang berasal dari kelompok militan Sunni, Lashkar-e-Jangvi. "Instruksi yang berhasil disadap, berasal dari Afghanistan", tambah jenderal Afgun.

Serangan terkoodinasi

Serangan yang dilancarkan Senin malam itu, disebut terkoordinasi dengan baik. Para pelaku menyerang akademi polisi dari lima titik yang berbeda. Setelah itu, penyerang memasuki barak dimana sekitar 250 kadet yang baru direkrut menginap. Sedikitnya terdengar tiga ledakan keras, demikian lapor media lokal.

Serangan teror ke akademi polisi di Quetta menelan korban terbanyak kedua dalam serangan serupa di Pakistan dalam tiga bulan terakhir ini. Bulan Agustus silam, lebih 70 porang tewas dalam serangan bom terhadap para pelayat di sebuah rumah sakit, juga di kota Quetta. Para pelayat, kebanyakan pengacara dan wartawan, saat itu sedang menghadiri upacara duka atas tewasnya seorang pengacara terkemuka akibat ditembak anggota kelompok radikal.

Quetta yang ibukota provinsi Baluchistan sejak lama dianggap sebagai basis utama kelompok Taliban Afghanistan. Pasalnya para pimpinan Taliban dari negara tetangga Pakistan itu sering menggelar pertemuan di Quetta. Baluchistan yang berbatasan dengan Afghanistan sudah terbiasa dengan aksi kekerasan, dimana kelompok radikal Islam dan separatis terus terlibat konflik bersenjata melawan aparat keamanan.

as/ml (rtr,afp,dpa)