1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Truk Maut di Yerusalem

9 Januari 2017

Sedikitnya empat orang tewas dan 17 terluka, setelah sebuah truk menabrak sekelompok tentara Israel di Yerusalem. Pengemudinya ditembak mati polisi. Serangan serupa sebelumnya juga terjadi di Berlin dan Nice.

https://p.dw.com/p/2VVHI
Israel Vier israelische Soldaten bei Lkw-Anschlag in Jerusalem getötet
Foto: picture alliance/dpa/Photoshot/G. Yu

Pengemudi truk yang sudah diidentifikasikan sebagai seorang warga Palestina menabrakkan tuknya ke arah sekelompok tentara Israel di sebuah jalan di Yerusalem hari Minggu (08/01). Empat orang tentara tewas dalam peristiwa yang menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemungkinan besar diinspirasikan organisasi teror Islamic State (ISIS). 17 lainnya cedera.

Truk ditabrakkan saat sejumlah kadet perwira militer sedang turun dari sebuah bus yang mengangkut mereka ke jalan Armon Hanatziv, di mana orang bisa menikmati pemandangan ke kota tua Yerusalem. Ini adalah serangan paling mematikan yang dilakukan warga Palestina di Yerusalem dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut polisi, pengemudi truk adalah warga Palestina dari Yerusalem Timur, yang dianeksasi Israel. Ia ditembak mati polisi ketika melakukan serangan. Juru bicara polisi Micky Rosenfeld menambahkan, pelaku serangan berasal dari Jabel Mukabar. Setelah serangan, sembilan penduduk Jabel Mukabar, termasuk lima anggota keluarga pelaku serangan ditangkap karena dicurigai membantu persiapan serangan.

PM Netanyahu mengunjungi lokasi serangan dan mengadakan sidang darurat dengan sejumlah menteri senior untuk mendiskusikan tindakan balasan Israel. Ia mengatakan juga, aparat keamanan mengontrol akses ke lokasi tempat terjadinya serangan. "Kami tahu identitas penyerang. Menurut sejumlah indikator ia adalah pendukung ISIS," kata Netanyahu. Tapi ia tidak menjabarkan lebih jauh kaitan pelaku serangan dengan ISIS.

Serupa dengan serangan di Eropa

Di jejaring sosial Twitter, Netanyahu membandingkannya dengan serangan di Berlin dan Nice, yang juga menggunakan truk. Netanyahu mengatakan, serangan di Yerusalem menggunakan pola sama. Sejauh ini ISIS tidak menyatakan bertanggungjawab atas serangan.

Segera setelah terjadinya serangan, AS menawarkan bantuan kepada Israel untuk ikut melacak dalang serangan. "Serangan pengecut seperti itu tidak akan pernah bisa dibenarkan, dan kami menyerukan ke semua orang untuk tidak mentolerir terorisme." Demikian juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS (NSC), Ned Price.

Sementara itu, kelompok militan Hamas menyambut baik terjadinya serangan, tetapi tidak menyatakan bertanggungjawab. Abdul-Latif Qanou, seorang juru bicara Hamas menyebut serangan truk sebagai tindakan "pahlawan", dan mendorong warga Palestina lain untuk meningkatkan perlawanan terhadap Israel.

ml/vlz (AP, rtr, dpa, afp)