1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Udara dan Verbal dari Gaddafi

9 Maret 2011

AU Libya Senin (07/03) beberapa kali serang kota pelabuhan Ras Lanuf, yang dikuasai pemberontak. Penguasa Libya, Muammar Gaddafi juga kembali melancarkan serangan dengan kata-kata.

https://p.dw.com/p/10Uyc
Muammar GaddafiFoto: dapd

Pemerintah di Paris beberapa waktu lalu menyambut baik pembentukan Dewan Nasional oleh oposisi. Di kota Benghazi yang dikuasi pemberontak, oposisi mendirikan dewan itu agar dapat berbicara dengan satu suara. Suara tersebut diakui Perancis sebagai suara rakyat. Itu menyebabkan Gaddafi tertawa, ketika moderator Perancis yang mewawancara Gaddafi dalam bahasa Arab menanyakan tanggapannya.

"Itu hanya kebohongan dan benar-benar menyebabkan orang tertawa," demikian Gaddafi, seraya menambahkan, "Mereka ikut campur dalam masalah negeri kami. Apa yang akan terjadi, jika kami ikut campur dalam masalah Korsika atau Sardinia.“

Libyen Unruhen Gaddafi März 2011
Seorang pemberontak mengarahkan teropong ke arah kota Ras Lanuf (06/03)Foto: AP

Al Qaida Bertanggungjawab

Bagi perlawanan rakyat yang sedang berlangsung, Gaddafi kembali menjadikan kelompok ekstrimis bersenjata pihak yang bertanggungjawab. Ia juga menyebut sel-sel jaringan teror Al Qaida sebagai dalang serangan terhadap polisi dan militer Libya.

Gaddafi menyatakan, "Mereka itu, yang menyandang senjata di Benghazi, mereka semua itu termasuk dalam Al Qaida. Orang-orang itu sebenarnya tidak punya tuntutan politik atau ekonomi. Mereka mirip dengan Taliban. Mereka didukung Al Qaida di wilayah Magribi.“

Penguasa Libya itu menilai diri sendiri sebagai mitra penting bagi Eropa dalam upaya memerangi organisasi teror Al Qaida. Di samping itu ia menekankan, bagi negara-negara Eropa, Libya ibaratnya tanggul yang membendung datangnya gelombang pengungsi dari Afrika. Gaddafi kini mengancam, orang-orang yang disebutnya "jutaan orang hitam“ sekarang kemungkinan berusaha mencapai Perancis dan Italia lewat Laut Tengah.

Zona Larangan Terbang

NO FLASH Libyen Unruhen Gaddafi März 2011
Para demonstran di ibukota Libya, Tripoli (06/03).Foto: dapd

Wawancara aktual dengan penguasa Libya itu dapat disejejerkan dengan pembicaraan-pembicaraan lain yang dilakukannya dengan wartawan asing selama ini. Ia kembali menyebut-nyebut kampanye kebohongan yang dilakukan media internasional. Ia juga kembali menyatakan, bahwa akibat kerusuhan di Libya selama ini maksimal hanya 150 sampai 200 orang tewas.

Pada kenyataannya, pembunuhan rakyat Libya terus berlangsung, demikian keterangan oposisi. Saat ini memang tidak ada berita dari Ras Lanuf tentang korban tewas atau yang cedera. Namun demikian, para penentang Gaddafi harus menghadapi serangan udara berat. "Saat ini kami berusaha mempertahankan diri,“ demikian dikatakan seorang juru bicara oposisi, yang dulunya anggota militer dan membelot.

Seorang pemberontak lainnya mengatakan, mereka tidak menginginkan intervensi militer dari luar negeri, tetapi kami ingin didirikannya zona larangan terbang. Pemberontak dapat menghadapi roket dan panser-panser Gaddafi, tetapi tidak dapat mengalahkan angkatan udaranya.

Cornelia Wegerhoff / Marjory Linardy

Editor: Christa Saloh