1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikAmerika Serikat

Serukan Solidaritas, Britney Spears Dikecam Iran

Christine Lehnen
20 Oktober 2022

Britney Spears menyerukan solidaritasnya terhadap aksi protes Iran, yang justru membuat kantor berita milik pemerintah Iran mengecam sang bintang.

https://p.dw.com/p/4ISCf
Foto sang bintang Pop asal Amerika Serikat, Britney Spears
Usai mengunggah cuitannya adi Twitter, Britney Spears justru dikecam pemerintah Iran atas aksi solidaritasnyaFoto: Mario Anzuoni/REUTERS

Berawal dari satu cuitan di antara banyaknya cuitan di media sosial yang menyerukan bentuk solidaritas atas aksi protes di Iran, yang telah berlangsung di penjuru negeri selama hampir sebulan terakhir. Bentuk protes warga Iran, usai kematian seorang perempuan muda asal Kurdi, Jina Mahsa Amini.

Bedanya, cuitan kali ini berasal dari Britney Spears, penyanyi asal Amerika Serikat.

"Saya & suami saya akan terus bersama dengan rakyat Iran yang tengah berjuang demi kebebasan," cuit Britney Spears, bintang pop AS yang telah menikah dengan seorang model, aktor, sekaligus pelatih kebugaran Sam Asghari, sejak Juni lalu.

Asghari lahir di Teheran dan mulai menetap di AS sejak remaja. Terlihat dalam profil akun Instagram-nya, dia secara berkala mengunggah posting-an tentang situasi terkini di Iran. Dalam salah satu video, dia mengkritik "rezim teror” pemerintahan Iran tersebut.

Protes usai kematian Jina Mahsa Amini di Turki
Kematian Jina Mahsa Amini menimbulkan protes di seluruh dunia, salah satunya yang terjadi pada 17 Oktober di Istanbul, TurkiFoto: Emrah Gurel/AP Photo/picture alliance

Kantor berita Iran kini mengecam Britney Spears

Kantor berita Iran IRNA menggunakan cuitan Spears sebagai kesempatan untuk kembali mengingatkan publik bahwa selama beberapa tahun, Spears telah lama berada di bawah pengawasan sang ayah dan menyiratkan jika ia memiliki masalah kesehatan mental.

Melalui serangan pribadi tersebut, IRNA tampaknya menunjukkan bahwa Britney Spears tidak memenuhi syarat untuk membuat suatu pernyataan terkait masalah yang tengah dihadapi pemerintah Iran saat ini.

Strategi media sosial ini dapat dilihat sebagai upaya media pemerintah Iran untuk mengalihkan perhatian warga dari aksi protes mereka dan juga mengalihkan perdebatan.

Kantor berita Iran sebelumnya menggunakan strategi yang sama sebagai reaksi atas unggahan bintang pop AS Shakira. Penyanyi itu telah menulis di akun Twitter dan Instagram-nya bahwa hatinya "bersama keluarga Mahsa Amini dan para perempuan serta siswi-siswi Iran dan juga semua orang yang tengah berjuang untuk mengekspresikan kebebasan mereka."

IRNA kemudian mengunggah sebuah gambar meme yang mengklaim bahwa Shakira justru mengabaikan tindak kekerasan polisi terhadap perempuan di AS dan Arab Saudi.

Berjuang demi kebenaran di media sosial

Di akun Twitter-nya, kantor berita Iran yang berada di bawah arahan Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam, secara terbuka mengkritik bintang-bintang yang menggunakan popularitas mereka di media sosial untuk mengecam situasi terkini di Iran. Agensi berita tersebut mengklaim bahwa para bintang itu menggunakan pengaruh mereka untuk membuat "berita palsu."

Britney Spears dan Shakira bukan satu-satunya bintang papan atas yang menyerukan dukungan mereka atas isu protes Iran tersebut.

Model Bella Hadid, musisi Justin Bieber serta aktris Olivia Coleman dan Angelina Jolie juga ikut angkat suara. Banyak selebriti yang memotong rambut mereka sebagai bentuk aksi solidaritas mereka.

Pemenang Penghargaan Buku Jerman 2022, penulis non-biner Kim de l'Horizon, telah mengambil langkah yang lebih jauh: dia mencukur semua rambutnya saat pidato penerimaan anugerah di Frankfurt pada 18 Oktober 2022 lalu. (kp/yf)