1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Winnenden Jahrestag

11 Maret 2010

11 Maret 2009, mantan murid sekolah menengah Albertville di Winnenden menembak murid dan guru. Setelah itu ia bunuh diri. Pembunuhan massal ini mengagetkan Jerman.

https://p.dw.com/p/MQXv
Murid sekolah Albertville pada peringatan setahun pembantaian Winnenden (11/03)Foto: AP

Aksi penembakan di Winnenden masih menimbulkan sebuah debat politik besar di bulan Maret 2009: bagaimana aksi kekerasan seperti ini dapat dihindari di masa depan? Bagaimana cara melindungi murid sekolah dan guru dengan lebih baik? Sepuluh hari setelah peristiwa naas tersebut, keluarga-keluarga korban menulis surat terbuka kepada para tokoh politik dan menuntut kelanjutan kasus ini.

Tidak lama setelahnya, beberapa orang tua korban mendirikan sebuah ikatan untuk bertindak. Tuntutan utamanya: undang-undang kepemilikan senjata yang lebih ketat. Selain itu, para pakar aksi penembakan di negara bagian Baden-Württemberg untuk pertama kali melakukan pertemuan. Di sini polisi, psikolog, pekerja sosial bidang remaja, para guru dan orang tua saling berdiskusi dan bertukar pendapat.

Pertengahan 2009, undang-undang kepemilikan senjata diubah pada tingkat pemerintahan federal. Tetapi belum sejauh yang diinginkan oleh para orang tua korban. Sekarang, kontrol senjata bisa dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya dan tanpa ada indikasi pelanggaran hukum.

Selain itu, batas usia penggunaan senjata berkaliber besar dinaikkan, dari 14 jadi 18 tahun. Pemilik senjata ilegal juga diberikan kesempatan untuk menyerahkan senjatanya tanpa hukuman sampai akhir 2009. Di negara bagian Baden-Württemberg saja, lebih dari 70.000 senjata diserahkan setelah perubahan undang-undang ini, 7.000 diantaranya senjata ilegal.

November 2009, keluarga korban yang meninggal dalam aksi penembakkan Winnenden akhirnya mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama "Menentang Kekerasan di Sekolah".

Berbagai sekolah juga bereaksi sendiri, terutama di Baden Württemberg. Banyak yang sampai sekarang memasang sistem keamanan khusus. Orang dari luar tidak bisa masuk ke sekolah atau ke kelas ketika pelajaran sedang berlangsung. Selain itu, di beberapa sekolah juga dipasang sebuah alarm khusus, yang dapat memperingatkan murid dan guru kalau ada aksi penembakan.

Masih ada konsekuensi lebih lanjut dari peristiwa di Winnenden: Sekolah-sekolah di negara bagian Baden-Württemberg meningkatkan jumlah psikolog, dari 100 jadi 200. Yayasan "Menentang Kekerasan di Sekolah" ingin menolong secara praktis, yaitu dengan sebuah alamat email. Murid-murid dapat menulis ke alamat ini, jika mereka menemukan sesuatu yang mencurigakan pada teman-teman sekolahnya.

Klaus Jansen/Anggatira Gollmer

Editor: Hendra Pasuhuk