1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Setelah AS Tinggalkan TPP, ASEAN Akan Fokus ke Asia

Hendra Pasuhuk
27 April 2017

Negara-negara ASEAN akan memprioritaskan pembentukan pakta perdagangan yang fokus pada Asia, terutama yang mencakup Cina, India dan Jepang.

https://p.dw.com/p/2bzTX
Philippinen - Asean Foreign Ministers Retreat
Foto: picture-alliance/AP Photo/Presidential Communications Operations Office ASEAN

Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penarikan diri negaranya dari Kemitraan Trans Pasifik (Trans-Pacific-Partnership, TPP), negara-negara Asia Tenggara kini fokus untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia.

Gagasan yang kini ingin diwujudkan secepatnya adalah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Ini adalah usulan perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dengan enam negara lain, yaitu Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru.

"Itu bagi kami akan menjadi prioritas daripada kesepakatan lain," kata Menteri Perdagangan dan Industri Filipina, Ramon Lopez, kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara.

Penarikan diri AS dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) dan ketidakpastian kebijakan ekonomi yang akan dijalankan Presiden Donald Trump yang cenderung proteksionis, mendorong negara-negara Asia Tenggara untuk mencari strategi baru. RCEP sekarang menjadi fokusnya.

"Tentu saja semua orang ingin memiliki hubungan ekonomi yang lebih baik dengan AS, karena mereka adalah negara besar, mereka salah satu konsumen terbesar, tapi ini bukan prioritas utama ASEAN," kata Ramon Lopez.

Barack Obama Handelsabkommen TPP
Presiden AS Barack Obama mendorong pembentukan Trans Pacific Partnership (TPP), November 2015Foto: picture-alliance/AP Photo/S. Walsh

Filipina saat ini memegang tongkat kepemimpinan ASEAN. 10 kepala negara ASEAN bertemu di Manila minggu ini untuk menegaskan lagi prioritas dan strategi ekonomi bersama. Tahun ini, ASEAN sekaligus memperingati 50 tahun pendiriannya.

Konsep RCEP sebenarnya sudah pernah dibahas ASEAN tahun 2012, namun kemudian digantikan dengan TPP yang dipromosikan oleh Presiden AS saat itu, Barack Obama. Empat anggota ASEAN - Brunei, Malaysia, Singapura dan Vietnam - sudah menyatakan ikut TPP, namun pakta itu sekarang kehilangan maknanya setelah AS menarik diri. Apalagi Cina menyatakan akan mendukung RCEP.

Pakta Perdagangan Regional RCEP diharapkan menghasilkan sinergi dan mekanisme yang bisa memicu perdagangan di kawasan, sekaligus pemotongan tarif untuk pasar ekspor di kawasan Asia.

RCEP akan menggabungkan kawasan ekonomi ASEAN - komunitas yang terdiri dari dari 620 juta penduduk dengan PDB gabungan senilai 2,6 triliun dolar AS - dengan enam adidaya ekonomi Asia, Cina dan Jepang, serta India, Korea Selatan, Australia, Korea Selatan dan Cina.

"Semua negara melihat apa yang saling menguntungkan bagi semua," kata Ramon Lopez.

"Apa yang kita bicarakan di RCEP adalah sejauh mana kita bisa meninjau produk, produk yang perlu diliberalisasi untuk perdagangan bebas," tambahnya.

Menteri Perdagangan dan Industri Filipina itu mengatakan, retorika Trump tentang perdagangan memang menjadi keprihatinan bagi negara-negara yang berbasis ekspor di Asia Tenggara. Namun mereka tetap berharap dapat melunakkan pendirian Trump dan meyakinkan Presiden AS itu bahwa langkah yang direncanakan pada akhirnya hanya akan merugikan ekonomi AS sendiri.

"Yang kami harapkan hanyalah, bahwa AS tidak akan benar-benar menghasilkan kebijakan yang sangat proteksionis," kata Ramon Lopez.

hp/vlz (rtr, afp, ap)