1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Setelah Referendum Mesir Siapkan Pemilu

DK/HP (dpa, dapd, ap)27 Desember 2012

Baru saja Mesir memutuskan konstitusi lewat pemungutan suara, kini Mesir mempersiapkan pemilu parlemen.

https://p.dw.com/p/179TP
In this image released by the Egyptian Presidency, President Mohammed Morsi prepares to make a televised address to the nation in Cairo, Egypt, Wednesday, Dec. 26, 2012. Morsi says the new constitution establishes Egypt's new republic, calling on opposition to join dialogue to heal rifts and shift the focus toward repairing the economy.(Foto:Egyptian Presidency/AP/dapd)
Presiden Mohammed MorsiFoto: AP

Setelah kemenangan dalam referendum untuk konstitusi yang didukung partainya Ikhwanul Muslimin, Presiden Mesir Mohammed Morsi menyeruskan "sebuah Republik baru". Kini dimulai era baru di Mesir dengan pembagian kekuatan dan kebebasan politik lebih besar. Demikian diumumkan Morsi dalam sebuah pidato televisi. "Kami tidak ingin kembali ke era satu pendapat dan mayoritas buatan. Kematangan pemilih menunjukkan, bahwa Mesir sedang berada pada haluan demokrasi, ujar Presiden Morsi. Dikatakannya lebih lanjut, bahwa cukup tersedia tempat untuk oposisi nasional yang berpengaruh. Untuk dialog yang penting, tidak ada alternatif lain.

Oposisi akan melakukan perlawanan selanjutnya menentang konstitusi, yang mana menurut mereka kelompok Islamis terlalu berpengaruh dalam keputusan undang-undang dan membatasi hak-hak perempuan serta kelompok minoritas.

Ägypten: die politische Lage nach dem Referendum "your constitution doesn't introduce us" steht auf einer Wand in Kairo 26-12-2012; Cairo, Egypt Foto: Korrespondent in Ägypten Nael Eltoukhy
Situasi politik di Mesir pascar referendum konstitusiFoto: DW/Nael Eltoukhy

Dialog "Semu"

Oposisi utama di Mesir Front Penyelamatan Nasional mula-mula menolak setiap dialog dengan pemerintah. "Presiden berbicara dengan dirinya sendiri," kata juru bicara oposisi Hussein Abdel Ghani. Kebanyakan peserta dialog adalah partai-partai Islam atau pendukung pemerintah yang menampilkan diri sebagai oposisi. Front Penyelamatan Nasional akan melanjutkan oposisinya terhadap "yang atas nama agama akan membentuk pemerintahan yang represif."

Menteri urusan parlemen Mesir Mohammed Mahsub, Rabu (26/12) menjelaskan di depan Dewan Syura, pemerintah akan mengajukan peraturan-peraturan baru, diantaranya untuk meregulasi pemilihan parlemen mendatang dan untuk memerangi korupsi. Juga reformasi mengenai pengawasan terhadap media. Dewan tersebut dibentuk sesuai konstitusi yang baru dan untuk sementara juga memiliki kompetensi menetapkan peraturan. "Dalam masa-masa menentukan ini Dewan harus mensahkan serangkaian peraturan untuk memajukan pembangunan institusional." Peraturan-peraturan tersebut tercakup dalam konstitusi yang baru, dikatakan Mahsub.

Essam el-Erian vice chairman of the Freedom And Justice party, speaks during a session at the Shura Council building in Cairo, Egypt, Wednesday, Dec. 26, 2012. The official approval of Egypt's disputed, Islamist-backed constitution Tuesday held out little hope of stabilizing the country after two years of turmoil and Islamist President Mohammed Morsi may now face a more immediate crisis with the economy falling deeper into distress. (Foto:Mohammed Asad/AP/dapd)
Situasi sesi sidang di Dewan Syura (26/12)Foto: AP

Pada pemilihan parlemen mendatang sehubungan kritik tegas terhadap gaya kepemimpinan Morsi, para pengamat memperhitungkan kekalahan Ikhwanul Muslimin. Selama ini Morsi yang dekat dengan kelompok Islamis memerintah dengan mayoritas yang memadai. Di Dewan Syura, yang merupakan majelis kedua parlemen Mesir, kelompok Islamis terwakili dengan 70 persen anggota.

Kapan Morsi Ke Jerman?

Menurut laporan media presiden Mesir Morsi akan berkunjung ke Jerman Januari mendatang. Harian Al-Ahram menulis, kunjungan direncanakan tanggal 29 Januari 2013. Presiden Mesir itu ingin meminta bantuan untuk pembangunan ekonomi negara di utara Afrika tersebut dan akan diiringi delegasi para pengusaha.

Seorang jurubicara pemerintah Jerman belum memberi konfirmasi jadwal tesrebut. Kanselir Jerman Angela Merkel memang telah mengundang Morsi. Dan undangan itu diterima, kata jurubicara pemerintah Jerman. Waktunya akan diumumkan "di saat mendatang."