1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Shirin Ebadi Kritik Kerjasama Eropa dengan Iran

21 Mei 2010

Penghargaan Demokrasi Internasional dianugerahkan pada pengacara dan aktivis hak asasi manusia, yang merupakan penerima penghargaan Nobel Perdamaian, Shirin Ebadi.

https://p.dw.com/p/NTlx
Shirin EbadiFoto: DW

Penghargaan Demokrasi Internasional dihibahkan setiap tahunnya pada orang-orang yang berjasa untuk demokrasi dan perjuangan hak asasi manusia di negaranya masing-masing. Bila tahun lalu penghargaan ini diberikan pada mantan presiden Ceko Vaclav Havel, maka tahun ini giliran pengacara Iran dan peraih Nobel Perdamaian Shirin Ebadi yang memperolehnya. Hadiah sebesar 10.000 euro menyertai penghargaan tersebut.

Medali penghargaan Nobel Perdamaian yang diperolehnya disita dan ia tidak dapat kembali lagi ke kampung halamannya. Kantor organisasi HAM yang dipimpinnya ditutup. Untuk menekan Shirin Ebadi, rezim Iran yang berkuasa juga menahan adik perempuannya: Represi, dilakukan pemerintah Iran terutama ketika sengketa pemilu tahun lalu dimana penguasa menekan lawan-lawan politiknya, termasuk pejuang HAM dan penerima Nobel Perdamaian tahun 2003, Shirin Ebadi: „Atas dorongan Norwegia dan Uni Eropa, kini saya menerima medali ini kembali. Namun sekarang saya dituding menggelapkan pajak. Rezim Iran telah memblokir rekening bank saya dan menyita properti saya. Namun mereka tidak dapat menahan kerja-kerja saya. Ini harga yang harus dibayar, ketika berjuang melawan rezim yang otoriter.“

Flash-Galerie Iran Jahrestag Proteste Wahlen 2009
Aksi protes di Iran akibat sengketa politik tahun laluFoto: AP

Dan untuk perjuangan HAM ini, Kamis lalu, di Bonn, Jerman, Shirin Ebadi menerima penghargaan Demokrasi Internasional, atas pengabdiannya bagi perwujudan demokrasi dan HAM di tanah airnya. Namun penghargaan itu sendiri tidak cukup bagi pejuang HAM Iran ini.

Ebadi mendorong Jerman dan negara-negara Uni Eropa lainnya untuk aktif mendukung perjuangan itu. Karena bila di satu sisi, Eropa mendorong Iran untuk mewujudkan demokrasi dan memperhatikan HAM, namun di sisi lain, mengembangkan perdagangan dengan Iran, menurut Ebadi kedua hal tersebut tidak dapat berjalan bersamaan. Demikian kritik yang dilontarkan pengacara tersebut dengan tajam. Salah satu contohnya adalah rezim otoriter di Iran dapat menyadap telefon dan sms para pengritik terhadap pemerintah lewat bantuan perangkat lunak telefon genggam dari perusahaan Nokia. Banyak klien Ebadi kini yang mendekam di penjara:„Atau misalnya perusahaan satelit Prancis, Eutelsat, yang mendukung pemerintahan di Teheran, dengan memungkinkan penguasa di Iran menggangu penerimaan siaran barat seperti BBC dan VOA. Pemerintah Prancis memiliki saham di Eutelsat, mengapa mereka tak dapat menghindarkan hal itu?“

Belgien Iran Demonstration gegen Steininung in Iran
Pelanggaran HAM di Iran menuai protes masyarakat internasionalFoto: AP

Tapi Shirin Ebadi tidak setuju dengan sanksi ekonomi. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, dengan mempertajam sanksi, lewat resolusi yang kini dibahas Dewan Keamanan PBB, menurut Ebadi tak akan berbuah apapun: "Sanksi ekonomi hanya akan memberatkan masyarakat. Sebagai simbol protes,.Uni Eropa seharusnya menarik duta-duta besar mereka. Juga tidak mengeluarkan visa kunjungan baik bagi menteri maupun komandan keamanan dan para pejabat Iran.

Iran 17_07_2009
Kekerasan pasca pemilu tahun laluFoto: AP

12 Juni mendatang adalah peringatan setahun pemilu yang penuh sengkata di Iran. Setelah konflik yang membara sebelumnya, kini orang-orang tidak begitu banyak mengajukan protes di jalan-jalan. Mereka mengubah strateginya: „Belajar dari akibat sebelumnya, maka protes harus dijalankan dengan cara damai, tanpa kekerasan. Karena bila dilakukan dengan kekerasan, maka akan memberi pembenaran bagi pemerintah Iran untuk melakukan penindasan lebih lanjut.“

Meski demikian, rakyat Iran tetap membutuhkan bantuan internasional, demikian tekan Ebadi. Jangan hanya berbicara, namun harus ada tindakan nyata.

Ina Rottscheid/ Ayu Purwaningsih

Editor: Hendra PAsuhuk