1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

'Shutdown' Washington Resmi Berakhir

cp/as (rtr, afp, ap, dpa)17 Oktober 2013

Presiden AS Barack Obama menandatangani legislasi yang mengakhiri penutupan pemerintah dan menaikkan plafon utang. Kesepakatan yang tercapai dengan susah payah, mengakhiri dua pekan 'shutdown' Washington.

https://p.dw.com/p/1A1Jh
Foto: picture-alliance/dpa

Setelah rancangan undang-undang disetujui Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden Obama segera menandatangani RUU anggaran belanja yang juga mengakhiri aksi penutupan pemerintah.

Beberapa menit setelah Obama menandatangani RUU, direktur anggaran Gedung Putih Sylvia Mathews Burwell mengeluarkan perintah bagi para pegawai negeri yang dinonaktifkan untuk kembali bekerja hari Kamis (17/10/13).

"Kami dapat mulai menghapus awan ketidakpastian dan keresahan dunia bisnis kita serta warga Amerika," ujar presiden Obama sebagai reaksi atas berakhirnya penutupan pemerintah selama 16 hari.

Senat yang didominasi Partai Demokrat meloloskan RUU dengan hasil pemungutan suara 81-18. Dua jam kemudian, DPR yang mayoritas Partai Republik turut menyetujui RUU anggaran dengan hasil 285-144.

Pemerintah kembali aktif

Kesepakatan ini membuka kembali aktivitas pemerintah hingga 15 Januari mendatang dan memberi izin Departemen Keuangan Amerika Serikat untuk terus berutang dan menghindari pailit sampai 7 Februari atau sebulan setelah itu.

"Kompromi yang tercapai memberi stabilitas bagi perekonomian AS yang saat ini amat dibutuhkan," ujar anggota Senat dari partai Demokrat, Harry Reid, sebelum voting.

Ketegangan antara Partai Republik dengan Gedung Putih terkait anggaran pemerintah mendorong ribuan pegawai negeri dirumahkan mulai 11 Oktober lalu dan makin mencuatkan keretakan politik amat dalam antara pembuat kebijakan.

Partai Republik memicu krisis dengan menuntut sebagian dana bagi reformasi undang-undang asuransi kesehatan yang diajukan Presiden Obama, kerap disebut Obamacare, ditarik. Sementara Gedung Putih bersikeras mendanai Obamacare.

Juru bicara DPR, John Boehner, mengakui kekalahan kali ini menyangkut Obamacare, namun ia kembali menekankan partainya akan terus berusaha, "Motivasi kami untuk menghentikan kekacauan yakni Obamacare akan terus berlanjut," tegas Boehner.

Boehner: Partai Republik akan terus menentang Obamacare
Boehner: Partai Republik akan terus menentang ObamacareFoto: Reuters

Ketegangan finansial

Apabila kesepakatan menaikkan plafon utang AS hingga 16,7 triliun Dolar gagal tercapai sebelum Rabu (16/10/13) tengah malam, Washington harus mengaku pailit untuk pertama kalinya dalam sejarah. Mulai Kamis, Depkeu AS terpaksa membayar utang secara tunai dan menggunakan penerimaan pajak yang akan masuk.

Ketidakpastian yang menyelimuti anggaran pemerintah mendorong lembaga pemeringkat kredit Wall Street, Fitch Ratings, memberi peringatan bahwa label AAA bagi AS terancam. Namun pasar bereaksi positif terhadap kesepakatan Senat sehingga indeks Dow Jones dan S&P 500 naik hampir 1,4 persen.

Rangkaian jajak pendapat terkini mengindikasikan bahwa penutupan pemerintah berdampak buruk terhadap citra Partai Republik di mata warga AS. Senator Partai Republik Jon McCain menyebut drama politik ini sebagai 'episode memalukan' dalam sejarah negeri Paman Sam, sementara rekannya Lindsey Graham menyebut ulah partai justru lebih merusak ketimbang mendapatkan apa yang diinginkan.

"Kesepakatan ini sebuah lelucon apabila dibandingkan dengan apa yang bisa kami dapatkan jika kami memakai pendekatan yang lebih masuk akal," pungkas Graham.

cp/as (rtr, afp, ap, dpa)