1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Siapkah Mobil Listrik Produksi Massal?

Michael Wetzel22 Oktober 2013

Para produsen Jerman memproduksi model mobil elektrik. Namun peminatnya masih sedikit. Apakah waktunya sudah tepat untuk kendaraan listrik ?

https://p.dw.com/p/1A40m
Foto: Daimler AG

Berdaya 751 PS mobil listrik Mercedes SLS AMG merupakan mobil tercepat yang melaju dengan baterai. Juga yang termahal. Harganya sekitar 420.000 Euro. Penjualan mobil listrik model ini tidak akan banyak mendongkrak penjualan mobil elektrik.

Masa Depan Mobil Listrik?

Ada lagi mobil listrik Elektro-Smart. Ini model yang sesuai untuk di perkotaan. Namun harganya pun 25.000 Euro, lebih mahal dari mobil berbahan bakar bensin. Sebanyak 16 model mobil listrik baru dari produsen Jerman akan dipajang di toko pada akhir 2014. Apakah kini awal masa depan mobil listrik?

"Kami sebagai produsen benar-benar mendapatkan dorongan, dan saya pikir pameran otomotif di Frankfurt tahun ini merupakan sinyal yang kuat. Awalnya skeptis, namun kini kami memperoleh kepercayaan diri kembali. Mobil listrik benar-benar dapat memiliki peluang di masa depan", demikian menurut Thomas Weber dari bagian pengembangan Mercedes.

BMW i3 Elektroauto
BMW i3 berpenggerak bateraiFoto: picture-alliance/dpa

Hal ini juga diyakini BMW. Produsen mobil dari Bayern ini menginvestasikan banyak uang untuk dapat memproduksi seri mobil baru berpenggerak baterai. Tipe i3 adalah awalnya. Sasisnya terbuat dari serat karbon. Bahannya yang ringan mengimbangi bobot baterai yang berat. Harganya dipatok 35.000 Euro, kisaran yang diinginkan pelanggan.

Norbert Reithofer, direktur BMW menjelaskan : "Kami telah melakukan pengujian menyeluruh dengan model mini-E dan hasilnya, mobil ini bisa digunakan untuk jangkauan harian di kota-kota besar. Jarak tempuh i3 ini adalah sekitar 64 kilometer. Jika kendaraan elektrik kami memiliki jangkauan 150 kilometer, itu sudah cukup."

Tidak Selalu Sama

Produsen Jerman tidak mengikuti konsep seragam. Audi, misalnya, bagi mereka, mobil listrik murni masih impian masa depan. Sebaliknya, lebih menekankan pada teknologi hibrid. Penggerak baterai diaktifkan hanya saat dibutuhkan.

"Kami memutuskan bahwa A3 E-tron menggabungkan keunggulan dua sistem, elektrik digunakan di perkotaan, CO2 - netral, 50 km, namun jarak tempuh jauh dijangkau mesin bensin.Tuntutan pelanggan selalu tercermin pada produk kami. Jika mereka ingin membeli mobil, tuntutannya dua mesin", kata Rupert Stadler dari Audi

Di garis depan mula-mula hendak meraih pelanggan. Di masa depan semakin banyak mobil listrik di jalanan. Apakah dengan mobil listrik murni atau dengan energi campuran, belum diputuskan secara final.